Pencarian tanda-tanda pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 yang hilang di Lautan Hindia selatan Kamis (27/3/2014) dihentikan karena cuaca buruk.
Melalui Twitter-nya, Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan bahwa semua pesawat kembali ke Perth dan semua kapal meninggalkan area pencarian.
Enam pesawat militer dari empat negara dan lima pesawat sipil dijadwalkan untuk bergabung dalam pencarian bersama pada Kamis dengan empat kapal Tiongkok dan satu kapal Australia.
Dilansir dari Antara, wilayah pencarian lebih dari 2.500 km dari kota Australia barat daya Perth.
Sebelumnya, Rabu (26/3/2014), pemerintah Malaysia mengumumkan bahwa dalam foto satelit Prancis 122, para pengulas telah menemukan objek tak dikenal mengambang di area pencarian Samudera Hindia selatan.
Sekitar 122 serpihan berbagai ukuran tertangkap satelit Prancis, tidak jauh dari lokasi citra satelit yang dilaporkan Tiongkok dan Australia sebelumnya di Samudra Hindia.
“Pusat Penginderaan Jauh Malaysia (MRSC) yang menganalisa wilayah seluas 400 km persegi mendapati 122 objek, dengan panjang antara satu hingga 23 meter, beberapa berwarna terang yang mengindikasikan berasal dari material padat,” kata Hishammuddin Hussein, pemangku Menteri Transportasi Malaysia dalam jumpa pers di PWTC, Kuala Lumpur.
Menurut dia, lokasi serpihan tersebut berjarak sekitar 2.557 kilometer dari Perth, Australia dan menambahkan bahwa temuan tersebut telah diteruskan ke Australia.
Meski belum bisa dipastikan bahwa serpihan tersebut merupakan bagian dari MH370, namun temuan itu merupakan petunjuk baru dalam operasi pesawat tersebut, jelasnya.
Citra satelit tersebut terekam pada 23 Maret oleh badan Pertahanan dan Angkasa Airbus yang bermarkas di Prancis.
Dengan demikian, lanjut dia, saat ini sudah ada empat petunjuk satelit dari Australia, Tiongkok dan Prancis yang bisa digunakan untuk mempersempit area pencarian.
Pesawat MAS dengan nomor penerbangan MH370 membawa 239 penumpang termasuk kru dinyatakan telah jatuh di Samudra Hindia dan tidak ada penumpang yang selamat. Dari jumlah tersebut, tujuh penumpang di antaranya warga negara Indonesia. (ant/nia/rst)