Penderita kusta di Jawa Timur ternyata masih cukup memprihatinkan. Dari data yang ada, sedikitnya 4293 orang saat ini menderita penyakit yang disebabkan bakteri lepra ini.
“Dari jumlah ini, 71 persen tersebar di kawasan Pantura dan Madura,” kata Harsono, Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Jumat (12/9/2014).
Dari catatan Dinas Kesehatan, untuk wilayah Pantura dan Madura saja, total penderita Kusta mencapai 3054 orang. Dari jumlah ini, 184 diantaranya sudah mengalami kecacatan.
Selain itu, juga tercatat sebanyak 177 anak di bawah usia lima tahun juga mengalami penyakit yang menyerang saluran saraf tepi dari saluran pernapasan atas ini.
Jumlah penderita yang tercatat Dinas Kesehatan ini diyakini belum seluruhnya karena mayoritas penderita adalah dari keluarga miskin yang enggan membawa untuk berobat sehingga tak bisa terdeteksi.
Menurut Harsono, meski mayoritas penderita berada di wilayah panturan dan Madura, tapi dua rumah sakit kusta milik pemerintah provinsi berada di Kadiri dan Mojokerto.
“Kita memang hanya memiliki dua rumah sakit kusta yang itu adalah peninggalan Belanda,” kata mantan Bupati Ngawi ini.
Harsono yang juga dokter ini mengatakan, penyakit Kusta tergolong unik karena biasanya mewabah di daerah-daerah tertentu saja.
Di Ngawi misalnya, penyakit ini hanya ditemukan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Padas dan Pangkur. Sedangkan di kecamatan lainnya tidak ditemukan penyakit serupa. Begiu juga di kabupaten/kota lainnya tidak semuanya terjangkit penyakit ini.
Karenanya, jika masyarakat menemukan gejala Kusta, Harsono berharap segera melapor ke puskesmas terdekat. “Nanti akan kita periksa, di radius 20 rumah dari penderita kita cek seluruhnya,” kata dia.
Menurut dia, gejala Kusta sebenarnya sangat mudah diketahui, pertama adalah dengan memaparkan penderita di terik menteri. Jika saat itu kulit seseorang terlihat kusam maka berpotensi terjangkit.
Jika demikian maka langkah selanjutnya adalah dilakukan pengetesan sederhana yaitu dengan mengusapkan kapas ke beberapa bagian kulit yang tampak kusam dan memutih (mirip panu). Jika usapan kapas tak bisa dirasakan, maka diganti dengan tusukan jarum kecil.
“Kalau tusukan jarum tetap tak dirasakan berarti dia kemungkinan besar kena Kusta,” kata Harsono. (fik/rst)