Jamaluddin, jurubicara Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur mengatakan unjuk rasa yang akan digelar pada peringatan hari buruh internasional atau May Day pada 1 Mei mendatang setidaknya akan diikuti tak kurang dari 30 ribu massa dari beragam aliansi. Unjuk rasa, kata Jamaluddin, akan dipusatkan di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.
“Kami sudah koordinasi dengan polisi serta dengan pemprov Jatim,” kata Jamaluddin pada suarasurabaya.net, Selasa (29/4/2014). Menurut Jamal, dalam koordinasi itu, dirinya juga telah minta Soekarwo, Gubernur Jawa Timur untuk memberikan kado khusus bagi buruh.
Kado khusus ini, kata dia, bukan berupa doorprize ataupun tumpeng, melainkan permintaan khusus mengenai tiga hal yang harus dipenuhi yaitu menetapkan upah sektoral, kemudian memperluas cakupan BPJS bagi buruh dan menghapus sistem kerja kontrak.
“May Day kali ini istimewa karena pertama kalinya ditetapkan sebagai hari libur tanggal merah, ini harus ditandai juga dengan penetapan upah sektoral di Jatim,” kata dia.
Sedangkan cakupan BPJS sengaja didesakkan karena hingga kini dari 5 juta buruh di Jawa Timur, ternyata baru 553 ribu buruh yang terdaftar dalam BPJS. Begitu juga terkait sistim kerja kontrak ternyata hingga kini masih mendominasi sistem kerja di Jawa Timur.
Karenanya, FSPMI mengaku akan menolak upaya Gubernur Jawa Timur yang akan menggelar tumpengan dan membagikan doorprize bagi buruh pada peringatan May Day mendatang. (fik/edy)