Sekitar 10 ribu buruh yang siang ini berunjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi ternyata tak hanya menyuarakan aspirasi terkait hak buruh. Beberapa isu juga mereka suarakan salah satunya adalah menolak rencana penutupan lokalisasi Dolly.
“Buruh juga manusia dan rakyat biasa yang harus menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan penderitaan sesama,” kata Rasiyono, perwakilan buruh dari Gerakan Rakyat Bersatu, ketika berorasi di hadapan ribuan buruh lainnya, Kamis (1/5/2014).
Karenanya, dalam aksi kali ini, buruh juga mendesak pemerintah membatalkan rencana penutupan lokalisasi Dolly. Buruh berdalih, penutupan lokalisasi hanya akan menambah jumlah pengangguran. Kemiskinan dipastikan juga akan meningkat.
Lokalisasi Dolly, kata dia, boleh ditutup asalkan seluruh pekerja yang ada di dalamnya mendapatkan pekerjaan pengganti. Kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada lokalisasi juga harus ditanggung pemerintah.
Selain Dolly, massa juga mendesak adanya pendidikan yang layak serta murah bagi keluarga buruh. “Selama ini banyak buruh yang tak kuat menyekolahkan anknya, negara harus menanggung mereka,” kata dia.
Sementara itu, hingga saat ini unjuk rasa masih terus berlangsung. Secara bergantian, massa juga terus berorasi di atas truk bak terbuka. (fik/dwi)
Teks Foto :
-Unjuk rasa buruh.
Foto : Taufik suarasurabaya.net