Sabtu, 23 November 2024
Hadapi ASEAN Economic Community

Birokrat Jatim Diajari Mengubah Mindset

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Workshop perubahan mindset. Foto : Taufik suarasurabaya.net

Guna mengubah mindset bagi para birokrat penyelenggara negara, Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, Kamis (4/12/2014) gelar workshop dengan menghadirkan Hermawan Kertajaya. Dalam acara ini, sedikitnya 250 peserta dari beragam daerah dilibatkan. Mereka diantaranya adalah para direktur BUMD dan BUMN yang ada di Jawa Timur, Kepala SKPD, direktur berbagai instansi pelayanan publik, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, serta para kepala UPT yang ada di Jawa Timur.

“Tahun 2015, kita menghadapi ASEAN Economic Community (AEC), jadi perlu perubahan mindset bagi para pegawai yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” kata Saiful Rachman, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Jawa Timur, di sela-sela Workshop yang digelar di kantornya.

Menurut dia, dengan acara ini, para pegawai yang bersentuhan langsung dengan masyarakat diharapkan memiliki pola fikir yang lebih kreatif, inovatif, entrepreneurship serta sikap dan prilaku yang unggul dalam memberikan pelayanan bagi publik.

“Pegawai Negeri itu selama inikan sulit senyumnya, jadi ini harus diubah. Dengan acara ini, mereka dimotivasi untuk mengubah agar bisa tersenyum jika melakukan pelayanan karena sebentar lagi kita akan menghadapi ASEAN Economic Community,” ujarnya.

Karenanya, berfikir di luar konteks kebiasaan, harus dijalankan. Para birokrat tidak bisa lagi hanya sekadar mencontoh keberhasilan pelayanan birokrat di daerah lain. Apalagi, pelayanan di Jawa Timur selama ini sudah dikenal lebih unggul di bandingkan pelayanan di provinsi lainnya.

Hermawan Kertajaya, Founder dan Owner MarkPlus mengatakan, PNS harus lebih banyak belajar dari para pelayan hotel. “Coba lihat pelayanan hotel di Bali, itu pelayanan sangat prima dan harus dijadikan contoh,” kata dia.

Untuk menghadapi ASEAN Economic Community, Hermawan minta para birokrat lebih inovatif dalam pelayanan. Dia lantas mencontohkan kantor bersama samsat yang saat ini menerapkan pelayanan drive thru. “Mereka (Samsat) telah berfikir di luar konteksnya, mereka mencontoh pelayanan di restoran cepat saji, dan jadilah inovasi yang cukup jitu dengan adanya pelayanan drive thru,” kata dia.

Pola fikir marketing seperti inilah, diharapkan bisa ditiru oleh para birokrat sehingga mereka mampu bersaing ketika menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan segera dimulai tahun 2015 mendatang.

Sementara itu, untuk mengubah mindset bagi para birokrat ini, Badan Pendidikan dan Pelatihan Jawa Timur saat ini juga menerapkan standart khusus bagi mereka yang mengikuti diklat di kantor itu. Jika dulunya, peserta tinggal duduk dan mendapatkan sertifikat, namun saat ini pelatihan dilakukan dengan sistem lulus dan tidak lulus. “Artinya tidak semua peserta bisa lulus, jika mereka tak bersungguh-sungguh ikut pelatihan ya bisa gagal alias tidak lulus,” kata Saiful Rachman. (fik)

Teks Foto :
-(dari kiri) Budi Santoso, Sekretaris Badan Diklat; Hermawan Kertajaya, Owner MarkPlus; Saiful Rachman, Kepala Badan Diklat Jawa Timur.
Foto : Taufik suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs