Letusan gunung berapi seringkali menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materiil, karena awan panas yang muncul akibat erupsi gunung berapi. Tidak sedikit lahan pertanian, peternakan rusak dan mengakibatkan banyaknya pengungsi untuk menghindar dari awan panas gunung berapi.
Belum lama ini, sebuah penelitian dilakukan untuk mencari solusi bagaimana melakukan penanganan ketika terjadi letusan gunung berapi. Bernoulli Water Sprayer, merupakan temuan teori baru dengan sistem kerja menyemprotkan air ke titik semburan awan panas secara continue, sehingga awan panas jatuh hanya di sekitar gunung, dan tidak meluas ke daerah yang lebih jauh.
Djaja Laksana penemu teori Bernoulli Water Sprayer mengatakan, korban jiwa maupun kerugian materiil akibat letusan gunung berapi dapat diminimalisir dengan semprotan air dengan tekanan tinggi (high presure), serta dengan debit air yang banyak.
Mekanisme teori ini, kata dia, dipasang nozzle untuk menyemprotkan air di dekat sumber semburan, dengan rangkain pipa, pompa air dengan kapasitas tinggi, dan tanker penampung air. Pengoperasiannya dilakukan dengan jarak jauh, sehingga tidak membahayakan nyawa.
“Sistem ini memanfaatkan laut sebagai sumber air. Sehingga tidak mengurangi sumber air tanah. Nozzle yang berada dekat dengan puncak gunung secara continue menyemprotkan air saat terjadi letusan terjadi. Sehingga awan panas ikut terjatuh bersamaan dengan air yang disemprotkan,” kata Djaja Laksana kepada wartawan, Jumat (7/2/2014).
Pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menambahkan, pihaknya sudah merekomendasikan penemuannya tersebut ke Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).
“Saya sudah mengirimkan surat ke Kemenristek untuk bisa datang ke ITS mendiskusikan teori ini. Selain itu banyak para ahli Geologi yang saya temui mendukung teori yang saya temukan ini,” ujarnya.
Untuk masalah teknis, seperti proses pembuatan alat ini dan pendanaannya, kata Djaja, tentu banyak pihak yang mampu untuk melanjutkan memikirkannya, setelah teori diterapkan di lapangan.
“Saya sudah mematenkan temuan ini, ilmu yang saya dapat, saya keluarkan untuk selanjutnya silakan untuk digunakan. Yang penting sistem ini saya ajukan, untuk teknisnya pasti banyak pihak yang bisa menghitung mulai dari pembuatannya hingga pendanaan,” pungkasnya. (wak/ipg)
Teks Foto:
– Djaja Laksana menunjukkan gambar sistem kerja Bernoulli Water Sprayer.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net