Pagi ini Selasa (30/12/2014) Basarnas kembali melakukan pencarian pesawat Airasia QZ 8501, yang hilang sejak Minggu (28/12/2014) pagi.
Marsdya TNI FHB Soelistyo Kepala Basarnas mengatakan, pihaknya juga akan menggunakan informasi dari dua nelayan yang mengatakan melihat dan mendengar ledakan di pantai Kubu, Kumai Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.
“Info yang kami dampatkan tadi malam, soal dua nelayan akan kami tindak lanjuti. Ini tentu akan memperlebar daerah pencarian, karena lokasi yang disampaikan itu diluar perencanaan tracking dan fokus pencarian,”
Dia juga menegaskan, pihaknya memegang ID ELT yang akan men-detect pancaran sinyal ELT yang sesuai dengan Airasia atau tidak.
“Saya sudah pegang ID nya tapi tidak akan kami sampaikan pada media,” tegas Kepala Basarnas.
Sementara itu, hari ini Basarnas akan melakukan pencarian di 13 area pencarian, jumlah ini bertambah dibanding hari sebelumnya. Hari pertama 4 titik, kedua 7 titik dan di hari ketiga 13 arena pencarian.
“Kekuatan pasukan yang terlibat, kapal dan pesawat TNI AD dan Polri, termasuk kapal Survey yang kami libatkan, bantuan dari berbagai negara juga kami libatkan diantaranya Kapal Korea Selatan PC 3 Orion. Amerika juga akan mengirimkan kapal dengan sistem sonar yang standby di Singapura akan bergabung dengan Basarnas,” terangnya.
Tiongkok juga siap mengirimkan 2 pesawat dan 2 kapalnya. Kata Marsdya TNI FHB Soelistyo Kepala Basarnas prinsipnya semua bantuan akan diterima dan seluruh kekkuatan akan dimanfaatkan untuk pencarian Airasia QZ 8501 dengan total 155 penumpang, dan 7 awak pesawat. (rst)