Surabaya mulai menjadi kawasan langganan macet kurang dari 10 tahun terakhir ini. Salah satu penyebabnya pengembangan Surabaya Barat yang begitu pesat karena dilirik oleh investor.
Machsus Fauzi ST., MT. Dosen Transportasi Teknik Sipil Fisip ITS pada Radio Suara Surabaya mengatakan, sayangnya pertumbuhan pesat ini belum diimbangi dengan penambahan jalan secara signifikan.
“Rata-rata pertambahan kendaraan roda empat sekitar 5 persen sedangkan untuk kendaraan roda dua sebanyak 10 persen,” kata dia.
Kata Machsus, akumulasi pertambahan jumlah kendaraan dan tidak diikuti penambahan jalan yang terjadi seperti sekarang ini.” Kalau Pemkot tidak berbuat apa-apa tidak sampai 5 tahun akan terjadi stagnasi,” ujar dia.
Rencana pembangungan west midlle ring road yang bisa menyambung akses keluar masuk kota Surabaya, sampai sekarang belum ada kabar lanjutannya.
Machsus berpendapat, untuk rencana sistem jaringan makro di Surabaya sudah cukup bagus. Tapi pertumbuhan Surabaya Barat melampaui perencanaan Pemkot untuk membuat lingkar dalam barat dan lingkar luar barat.” Desing ring road memang bagus tapi implementasinya kurang jelas,” kata dia.
Sementara untuk pemerataan pembangunan Surabaya sudah relatif bagus, lebih terpola. Antara pemukiman, perdagangan, pendidikan dan bisnis sudah terbagi.
“Surabaya Barat sudah bagus, hanya saja Pemkot belum segera membangun ruas jalan baru. Mungkin developer jika diminta akan menghibahkan tanahnya untuk pengembangan infrastruktur, mereka akan mau juga,” kata Machsus.(dwi)