Hujan deras yang terus mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dua hari terakhir telah menyebabkan sungai-sungai meluap dan mengakibatkan banjir bandang di sejumlah desa di daerah tersebut, mulai area hulu hingga hilir, Jumat (4/7/2014).
Tidak ada laporan korban jiwa dalam bencana musiman tersebut. Namun genangan air bah yang terus mengalir dengan ketinggian menyamai pinggul orang dewasa menyebabkan aktivitas sebagian warga lumpuh total.
Koresponden Antara di Trenggalek melaporkan, sebuah pasar tradisional di perbatasan Kecamatan Gandusari dan Kampak bahkan tak lagi bisa digunakan para pedagang untuk berjualan.
Air bah menggenangi area pasar yang memiliki permukaan lebih rendah dari jalan raya, dan saat ini diperkirakan elevasi banjir terus meningkat seiring bertambahnya debit air kiriman dari Sungai Tawing.
“Banjir ini biasanya terus bergerak. Mungkin sejam-dua jam lagi banjir sudah pindah ke daerah Wonorejo dan Gandusari,” kata Dimas, seorang warga di Kecamatan Gandusari.
Banjir serupa di daerah sama juga telah terjadi sehari sebelumnya akibat hujan deras yang melanda sebagian besar wilayah Trenggalek selatan yang memiliki topografi pegunungan, namun cepat surut.
Selain merendam sebagian pemukiman dan fasilitas umum di Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, air bah dilaporkan juga mulai melanda desa-desa lain di bawahnya, seperti Desa Wonorejo, Sukorejo serta Gandusari.
Puluhan hektar kebun warga dan area persawahan dilaporkan juga terendam sehingga berpotensi merusak tanaman petani di daerah tersebut.
“Banjir bandang selalu melanda daerah sini setiap kali turun hujan deras di kawasan yang lebih tinggi (gunung dan perbukitan—red) sehingga menyebabkan debit air sungai meningkat tajam dan meluap ke permukiman,” terang Santo, tokoh warga Desa Gandusari menjelaskan. (ant/dwi)
Foto : Ilustrasi