Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Jawa Timur, melakukan pendataan jumlah kerugian material dalam kasus kebakaran Pasar Srimangunan yang terjadi Senin (11/8/2014).
”Sampai saat ini kami belum mengetahui secara pasti jumlah kerugian material dalam kasus kebakaran tadi malam itu, dan saat ini kami masih melakukan pendataan,” kata Wisnu Hartono Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang, Selasa (12/8/2014) pagi.
Pasar Srimangunan di Jalan Wahid Hasyim Sampang itu, menurut Wisno, terbakar mulai sekitar pukul 17.00 WIB (versi warga pukul 17.30 WIB) dan api baru bisa dipadamkan enam jam kemudian, setelah Pemkab Sampang minta bantuan dengan mendatangkan mobil pemadam kebakaran dari Pamekasan dan Bangkalan.
Pada sekitar pukul 21.00 WIB api sudah biasa dikuasai, akan tetapi belum bisa dijinakkan secara total, baru sekitar pukul 23.00 WIB kobarannya bisa dipadamkan.
“Selain mobil pemadam kebakaran, mobil water canon milik kepolisian juga terpaksa kami terjunkan untuk memadamkan api,” tutur Wisno Hartono.
Jumlah kios yang ada di Pasar Srimangunan itu sekitar 300-an dan pihaknya kini masih masih melakukan pendataan jumlah pasti kios yang terbakar.
Sementara, petugas kepolisian dari jajaran Polres Sampang, kini masih melakukan penyidikan terkait penyebab kebakaran itu. Diduga kasus kebakaran ini terjadi karena korsleting atau hubungan arus pendek listrik.
Sebagian warga yang tinggal di sekitar pasar itu menyatakan, kebakaran bersumber dari kobaran api bekas pembakaran sampah yang ada di belakang pasar tersebut.
Menurut Wisno Hartono, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran Pasar Srimangunan itu.
“Kalau korban jiwa tidak ada, tapi pemilik kios semua shock karena barang-barang dagangan mereka hangus terbakar,” terang Wisno. (ant/dwi/rst)
Teks Foto : Kebakaran Pasar Sampang
Foto : Peggi Arianto via e100