Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) memperketat dalam melakukan pengawasan peredaran obat, kosmetik dan makanan ilegal akan masuk ke Indonesia. Dengan melakukan kerjasama kemitraan perusahaan yang membuat produk obat maupun makanan, agar semua barang yang masuk di Indonesia benar-benar aman.
”Kita akan perketat semua akses masuk di pelabuhan baik itu ilegal maupun legal dan bandara yang ada di Indonesia. Agar tidak ada peredaran obat dan makanan masuk ke Indonesia,” kata Roy Sparringa Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, dalam jumpa pers di Surabaya, Jumat (12/12/2014).
Roy Sparringa menjelaskan, dalam kerjasama itu nantinya melarang semua perusahaan melakukan pengiriman ataupun pembuatan produk yang belum ada izin dari BBPOM. Jika nantinya ada perusahaan melakukan pelanggaran akan ditindak.
Meski selama ini , masih kata Roy Sparringa, para pelaku hanya mendapatkan hukuman dengan tuntutan satu tahun enam bulan penjara dengan denda Rp 15 miliar. Pelaku hanya mendapatkan hukuman efek jera. Namun, jika terbukti sampai membahayakan kesehatan hingga menelan korban jiwa.
Perusahaan yang membuat obat ataupun makanan ilegal bisa dipidanakan. Saat ini dari data yang masuk selama setahun mulai awal Januari hingga Desember 2014, obat dan makanan yang diamankan dalam pengawasan BBPOM di seluruh Indonesia nilainya mencapai Rp 24,6 miliar.
“Dari data WHO 40 persen penjualan produk obat dan makanan dalam sistem online di Indonesia merupakan palsu, dan barangnya adalah ilegal,” kata Roy Sparringa. (riy/ipg)
Teks Foto :
– BBPOM menggelar obat dan jamu ilegal dari hasil pengawasan yang dilakukan selama satu tahun, di Surabaya.
Foto : Bruriy Susanto suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
