Aliansi Wartawan Radio Indonesia (Alwari) Makassar menyesalkan tindakan anarkis aparat Kepolisian yang melakukan perusakan fasilitas Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) dan penganiayaan pada sejumlah jurnalis pada Kamis (13/11/2014) kemarin.
“Tindakan oknum itu sangat tidak elegan dan anarkis, karena melakukan tindakan represif terhadap jurnalis yang sedang meliput demo isu kenaikan BBM,” kata Fitriyani Ketua Alwari Makassar, Jumat (14/11/2014).
Menurutnya, perilaku oknum polisi tersebut tidak menunjukkan sebagai pengayom masyarakat, sehingga slogan kepolisian selama ini tidak bernilai apa-apa dengan kejadian anarkis di UNM.
“Saya juga heran, kenapa aparat kita itu menjadi beringas seperti itu. Siapa yang sebenarnya main hakim sendiri,” katanya seperti dilansir Antara.
Berkaitan dengan hal itu, Alwari menuntut agar pelaku tindakan anarkisme tersebut segera diproses secara hukum. Begitu pula jika ada mahasiswa yang merusak kampusnya, harus diproses.
Hal itu mengingat bahwa mahasiswa membayar SPP, karenanya jika ada aksi perusakan berarti merusak fasilitas sendiri.
“Nah, ini tidak ada sumbangsih apa-apa malah merusak. Harus diusut tuntas siapa pelaku perusakan fasilitas kampus UNM dan penganiayaan rekan-rekan Jurnalis yang sedang bertugas. Bahkan, kalau perlu lebih transparan lagi, suruh tunjuk siapa yang memberikan perintah perusakan itu,” ujarnya. (ant/ono/rst)