DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Timur memastikan berhenti operasi yang akan digelar pada Rabu (19/11/2014) mulai pukul 00.00 wib besok, akan diikuti seluruh angkutan berplat nomor polisi warna kuning yang terdiri dari angkutan penumpang baik Angkutan Kota Dalam Provinsi, maupun Angkutan Kota Antar Provinsi; serta angkutan barang.
HB. Mustofa, Ketua DPD Organda Jawa Timur, Selasa (18/11/2014) mengatakan mogok operasi kali ini semata untuk mengingatkan pemerintah agar bisa mendengarkan keinginan pengusaha dengan memberikan subsidi khusus bagi angkutan umum.
“Saat ini load factor atau jumlah penumpang angkutan umum hanya 45 persen. Bayangkan jika harga solar naik, tentunya kerugian pemilik angkutan akan semakin meningkat,” kata Mustofa.
Dari hitungan Mustofa, dengan kenaikan Rp2 ribu perliter, pemilik angkutan harus mengeluarkan biaya tambahan Rp300-400 ribu per angkutan. Angka ini dengan hitungan satu angkutan perharinya masing-masing menghabiskan 150 liter solar.
Selain itu, aksi stop beroperasi ini juga merupakan kesepakatan dari Musyawarah Kerja Nasional DPP Organda yang digelar di Semarang. “Hasil Muskernas menyepakati Organda se Indonesia untuk stop beroperasi,” kata dia.
Organda berharap dengan aksi ini, pemerintah bisa memberikan kebijakan khusus bagi kendaraan angkutan. Mustofa mencontohkan, kebijakan khusus ini misalnya dengan memberikan semacam kartu yang lantas bisa digunakan pemilik angkutan umum untuk membeli premium dengan harga murah. (fik)