Sumber di Air Algerie kepada kantor berita AFP mengatakan karena jarak pandang yang buruk awak pesawat diminta mengalihkan rute guna menghindari kemungkinan tabrakan dengan pesawat lain.
“Setelah rute dialihkan, kami kehilangan kontak,” kata pejabat Air Algerie seperti mengutip www.bbc.co.uk.
Pesawat yang hilang tersebut dari jenis MD83, yang sebenarnya dimiliki oleh Swiftair namun disewa oleh Air Algerie. Sempat diberitakan bahwa pesawat ini Airbus 320. Belum diketahui lintasan yang dipakai oleh pilot AH5017.
Secara geografis lintasan penerbangan akan melewati wilayah bergolak di Mali. Tapi para pejabat menyatakan para pejuang di Mali diyakini tidak memiliki persenjataan yang bisa menembak jatuh pesawat.
Kantor berita Aljazair mengatakan pesawat ini dalam penerbangan dari Ougadougou, Burkina Faso, menuju ibu kota Aljazair, Aljir, dan dijadwalkan mendarat pukul 05.10 GMT.” Sesuai dengan prosedur penerbangan, Air Algerie sudah menerapkan rencana daurat,” kata pejabat Air Algerie kepada kantor berita APS.
Para pejabat penerbangan di Aljazair mengatakan mereka kehilangan kontak dengan pesawat Air Algerie, maskapai penerbangan nasional negara tersebut, hari Kamis (24/07/2014), 50 menit setelah pesawat ini lepas landas dari Burkina Faso.
Kantor berita Associated Press memberitakan pesawat dengan nomor penerbangan AH5017 ini menghilang dari radar pada pukul 01.55 GMT. Pesawat hilang ketika berada di atas Sahara. Diperkirakan pesawat tersebut mengangkut 110 penumpang dan enam awak. (bbc/dwi/rst)