Bentrok yang terjadi antara para pengasong dengan petugas sekuriti stasiun kereta api Kertosono, Jumat (14/3/2014) diwarnai dengan pelemparan batu yang diarahkan kepada petugas. Akibatnya 9 orang mengalami luka.
“Persisnya 6 orang petugas kami terkena lemparan batu, dan 3 sisanya kena siram air panas. Luka lemparan batu mengenai beberapa bagian tubuh petugas kami termasuk ada yang kena lempar dibagian wajah,” terang Gatot Sutiyasmoko manajer humas PT KA Daops VII, Jumat (14/3/2014).
Kepada suarasurabaya.net, Gatot menyampaikan, bentrok antara pengasong yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 100 orang dengan petugas stasiun Kertosono diawali dengan sterilisasi peron yang dilakukan petugas mencegah orang yang tidak beridentitas dan tidak berkepentingan berada di stasiun.
“Kami mensterilkan peron termasuk stasiun Kertosono dari penumpang yang tidak bertiket, termasuk juga para pengasong. Dan pada saat proses sterilisasi berlangsung, para pengasong menerobos pintu masuk peron disisi kiri dnakanan stasiun,” terang Gatot.
Melihat itu, petugas keamanan stasiun langsung menghalang-halangi dan meminta pengasong keluar dari peron. Tetapi tidak diindahkan justru berusaha kembali menerobos barikade petugas penjaga stasiun. Saling dorong dan bentrok terjadi.
“Saat itulah terjadi pelemparan batu ke arah petugas kami. Dan 9 ornag petugas kami mengalami luka. Polisi datang dan langsung melerai, dan menghalau pengasong keluar dari lingkungan stasiun Kertosono,” tukas Gatot Sutiyasmoko pada suarasurabaya.net.
Dampak terjadinya peristiwa berdarah itu, Kereta Api (KA) Logawa tujuan Purwokerto terhambat di stasiun Sembung, dan KA Sancaka tujuan Surabaya, Gubeng tertahan di stasiun Baron.
Saat ini, tambah Gatot Sutiyasmoko manajer humas PT KA Daops VII, jalur perlintasan kereta api sudha kembali normal, dan aktivitas di stasiun Kertosono berangsur normal. “Polisi masih berjaga-jaga disekitar stasiun Kertosono,” pungkas Gatot.(tok/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
