Bagi kami di Suara Surabaya Media, gerhana matahari pada 11 Juni 1983 tak sekadar fenomena alam yang menakjubkan. Moment itu juga simbol awal kelahiran kami, sebuah radio baru berformat berita yang kala itu masih dianggap sebelah mata, di tengah monopoli berita dari radio milik pemerintah.
Tapi kami mampu menunjukkan jika format inilah yang kelak mampu menjadi jembatan bagi publik. Sebuah upaya untuk menjadi media yang solutif dan interaktif.
Kini, usia kami telah genap 31 tahun pada 11 Juni 2014. Sebuah usia yang mulai beranjak dewasa. Lantas apa yang telah dan akan kami lakukan di usia yang semakin dewasa ini. Berikut ungkapan Errol Jonathans, Direktur Utama Suara Surabaya Media, menandai dekade 31 tahun bagi Radio Suara Surabaya :
Kawan,
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Radio Suara Surabaya di tahun 2014 memperingati tahun eksistensinya yang ke-31. Tanggal 11 Juni tahun 1983, kami lahir dengan tekad menjadi media massa yang berpihak pada pemberdayaan dan demokratisasi. Khususnya pemberdayaan dalam pola pikir dan perilaku, yang merefleksikan peradaban manusia yang luhur.
Suara Surabaya sekarang bukan melulu merepresentasikan metropolitan Surabaya dan masyarakatnya. Tetapi lebih luas sebagai gerakan yang mengajak khalayak menghargai pluralisme, dalam konteks demografi, kultur, globalisasi dan kehidupan bersama yang lebih baik. Sebagian dari upaya ini sudah memperlihatkan buah-buahnya. Sebagian lagi masih terus bergerak dengan dinamis, yaitu implementasi teknologi yang tidak terbatas.
Kami sadar, Suara Surabaya adalah produk kebudayaan melalui teknologi. Karenanya kami mengerti, perubahan adalah keniscayaan Suara Surabaya melayani khalayak, mitra usaha dan siapapun yang telah menjadi bagian dari peran Suara Surabaya: sebagai pencerah, pelopor dan penyemangat.
Terima kasih untuk siapapun anda kawan, yang sudah menyertai kiprah kami selama 31 tahun. Berkat kebersamaan ini, kita mampu menghidupkan radio sebagai sentra informasi, jurnalisme radio, jurnalisme warga, peran sosial dan bisnis yang melampaui kodrat radio.
Bersama Suara Surabaya, mari kita saling berbagi, peduli, supaya kehidupan yang diberikan Tuhan terasa makin indah.
Kawan, di umur yang ke-31 tahun ini, Suara Surabaya saat ini sedang berdiri di tengah-tengah pusaran teknologi komunikasi dan informasi. Suara Surabaya sekarang sedang berhadapan dengan masyarakat yang terkoneksi, alias Connected Generation. Digitalisasi kehidupan yang dinamis ini, membuat Suara Surabaya menghadapai konsekuensinya. Yaitu tuntutan supaya Suara Surabaya fasih melakukan konvergensi media. Sehingga luwes menghasilkan produk dan layanan yang integratif dan multi pendekatan.
Dimulai dengan teknologi terestrial dan berlanjut ke internet: www.suarasurabaya.net, Suara Surabaya sekarang adalah himpunan antara “media mainstream” dan media baru alias “New Media”. Seperti pintu “E100” di landasan Facebook, dan akun “@e100ss” serta “@youtssfm” di Twitter. Dampaknya, Suara Surabaya harus memastikan dirinya tidak gagap mengunyah teknologi media baru, tanpa terkikis identitas dan karakternya sebagai media informasi dan alat pemberdayaan yang demokratis, bermanfaat dan santun. Kami tidak tahu, teknologi macam apa yang akan kami hadapi besok dan besoknya lagi.
Yang kami yakini, Suara Surabaya selalu sadar untuk terus menyegarkan sumber daya, sumber dana dan sumber manusia. Supaya perubahan kultur yang disebabkan perubahan teknologi, mampu dilayani dengan penuh kearifan dan maksimal manfaatnya. Sehingga khalayak konsumen media, narasumber, dan rekanan usaha, dapat kami tambahkan kesuksesannya.
Kami berterima kasih kepada Anda, karena sudah menjadi mitra penyokong niatan Suara Surabaya adaptif dengan teknologi. Maka tekad siap berubah, adalah paradigma absolut yang selalu kami gaungkan.
Salam Sejahtera..(fik/ipg)