EE. Mangandaan, Kementerian Perhubungan memperkirakan, sebanyak 28.390.313 pebalik akan mendatangi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi (Jabodetabek) setelah Idul Fitri 2014, sebagaimana hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub.
Dalam paparan hasil survei yang bertajuk “Potensi Permintaan Angkutan Lebaran 2014”, Elly Andriani Sinaga Kepala Badan Penelitian Pengembangan Kemenhub menyebutkan kenaikannya naik sebesar 1,78 persen dari jumlah pemudik.
“Wilayah yang paling besar menjadi sasaran pebalik memang Jabodetabek, meskipun bukan hanya Jabodetabek,” kata Elly di Jakarta, Senin (12/5/2014) seperti dilaporkan Antara.
Dia menyebutkan penambahan pebalik itu sekitar 495.399 orang dari 27.894.914 pemudik menjadi 28.390.313 pebalik.
Dari 12 provinsi, lanjut Elly, Jabodetabek menempati posisi tertinggi, yakni 13.597.107 pebalik, kemudian disusul Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbangkertosusila) 4.248.842 pebalik; Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Selatan, dan Kota Cimahi (Bandung Raya) 3.471.934 pebalik; Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo (Mebidangro) 1.547.313 pebalik; Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar (Maminasata) 1.437.439 pebalik dan wilayah lainnya.
“Penduduk yang tidak tinggal di sini (Jabodetabek), tetapi ikut balik ke sini dan akan mempercepat popuplasi penduduk, akan tambah macet,” ungkapnya.
Sementara itu, tujuan pemudik paling banyak, yakni Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah 7.991.911 pemudik dan sebanyak 5.508.080 pemudik dari Jabodetabek.
Elly menyebutkan jika dilihat dari sisi prosentase jumlah pemudik terhadap jumlah penduduk 2014 dari 12 provinsi, yakni 72.912.975 orang, rata-rata pertumbuhan pemudik sebanyak 34 persen.
Survei tersebut dilakukan di 12 provinsi, yakni Sumatera Utara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimatan Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara rumah tangga (household interview) dengan jumlah responden 15.000 kepala keluarga yang terdiri atas 12.000 responden pada tahun 2013 dan sebanyak 3.000 responden baru selama hampir satu bulan, 7-31 Maret 2014. (ant/dwi)