Sebanyak 22 daerah dari total 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, mengalami kekeringan dengan tingkat yang beragam, dan di antaranya ada yang cukup parah.
Soekarwo, Gubernur Jawa Timur di Kediri, Selasa (16/9/2014) mengatakan sejumlah daerah yang mengalami kekeringan dan memerlukan perhatian seperti di Kabupaten Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Magetan, Ponorogo, Tuban, serta Lamongan.
“22 daerah itu kekeringan, setiap daerah yang ada mengalami kekeringan parah,” katanya, seperti dukutip dari Antara.
.
Dia mengatakan, penyebab kekeringan bermacam-macam, salah satunya karena kondisi tanah. Bahkan, sejumlah usaha mencari sumber air, seperti membuat ataupun menggali sumur, sampai dengan kedalaman 100 meter pun, ternyata air juga belum keluar.
Namun, Gubernur menyebut, terdapat jalan keluar lain mengatasi kekeringan di antaranya dengan membuat embung yang menggunakan teknologi geomembran. Dengan itu, air yang sudah tertampung di dalamnya tak akan mudah meresap ke tanah dan hilang.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, direncanakan akan membangun lebih dari 300 embung atau tempat penampungan air, yang menerapkan teknologi geomembran. Embung itu dibangun di sejumlah kabupaten/kota yang dilanda kekeringan pada saat kemarau.
Sejumlah daerah yang akan dibangun embung dengan teknologi geomembran itu adalah daerah yang sering dilanda kekeringan, seperti di Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, sampai Madura. Ukuran embung dengan teknologi geomembran itu adalah 50 x 50 meter.
Saat ini, di Jatim sudah lebih dari 50 embung dengan teknologi tersebut yang dibangun, sementara lainnya akan dibangun secara bertahap. Diharapkan, dengan hal itu, masyarakat masih bisa mendapatkan air di musim kering. (ant/ain/ipg)
Teks Foto:
– Ilustrasi