Tahun 2020 diperkirakan akan banyak sarjana di Indonesia nganggur. Penyebabnya justru karena banyak pendidikan gratis namun lowongan pekerjaannya sulit.
Aviliani Pengamat Ekonomi mengatakan, pemerintah bisa membuat sertifikasi pekerja untuk menekan angka pengangguran intelektual. Aviliani yakin sertifikasi itu membuat pekerja Indonesia bisa bersaing dengan pekerja asing.
Aviliani juga mengusulkan, nanti porses sertifikasi pekerja dilakukan Kementrian Pendidikan bukan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans). Karena sertifikasi itu harus dimulai sejak masa pendidikan.
Sementara itu, Muhammad Abud Musa’ad saat menjabat Asisten Deputi Bidang Kepeloporan Pemuda Kemenpora di 2012 lalu mengatakan, pemuda yang terdidik dan menganggur hampir 42% dari total pengangguran nasional. Terbanyak merupakan lulusan perguruan tinggi 12,8 persen, lulusan SMA hampir 12 persen, SMK 11,8 persen, SMP 7,5 persen dan SD hampir 4 persen.
Kenapa orang-orang terdidik ini malah menganggur? Menurut Abud, satu diantaranya karena mereka lebih milih-milih pekerjaan dan disesuaikan dengan kompetensinya. Padahal karena terlalu milih-milih ini justru mereka jadi pengangguran.
Angka pengangguran pemuda Indonesia juga termasuk yang tertinggi kedua sesudah Afrika Selatan. (berbagai/gk/dwi)