Tahun 2015 nanti Indonesia sudah siap mendatangkan pasien dari luar negeri untuk berobat di Indonesia. Meskipun ada banyak kendala termasuk SDM yang terus disiapkan.
Dr. Dodo Anando, MPH, Direktur RS dr. Soetomo Surabaya pada Radio Suara Surabaya mengatakan, konsep medical tourism di Indonesia sudah mulai sejak 2010 tapi masih perlu proses pembenahan.
“Kita harus memperkuat peralatan kita terutama Rumah Sakit pemerintah perlu memperbaiki sarana dan prasarana,” kata dia.
Untuk promosi berobat di Indonesia dengan konsep medical tourism, lanjut dia, memang tidak mudah. Indonesia masih terkendala dengan kode etik, low profile dan kesiapan sarana dan prasarana.
“Tapi kita di Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) akan terus menggenjot kekurangan yang ada untuk berkompetisi di tahun depan. Tentunya dengan perbaikan sarana, prasana dan SDM,” ujar dia.
Kata Dr. Dodo, selama ini masih ada masyarakat kita yang berobat ke luar negeri seperti di Malaysia dan Singapura.” Ini dulunya permasalahan trust dan image. Orang kita selama ini kepercayaan pada dokter Indonesia kurang,” katanya.
Padahal, kata dia, tidak perlu seperti itu karena harus dilihat secara menyeluruh. Bisa jadi pada tahun-tahun dulu peralatan dan pelayanan kurang. Tapi beberapa tahun terakhir mulai 2010 peralatan di Indonesia sudah mulai diperbaiki.
“Untuk kualitas dokter kita tidak kalah dengan dokter luar negeri. Buktinya kalau dokter luar negeri tidak bisa menangani kembalinya ke Indonesia,” tambah dia. (dwi/ipg)