Senin, 25 November 2024

11 Penumpang KMP Munawar yang Tenggelam Belum Ditemukan

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan

Sebanyak 11 penumpang KMP Munawar Ferry yang tenggelam di Selat Alas pada Jumat (3/1/2014) dini hari, hingga saat ini belum ditemukan meskipun tim SAR gabungan terus intensif mencarinya.

M. Yasin Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kayangan saat dikonfirmasi di Pelabuhan Kayangan, Jumat sore, membenarkan masih ada 11 penumpang kapal yang belum ditemukan tim SAR gabungan.

“Pencarian akan dilanjutkan esok hari, karena cuaca belum memungkinkan. Selain hari sudah sore, ombak bergulung tinggi dan hujan turun makin deras,” katanya.

Relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Moch Asri mengatakan berdasarkan data dari tim SAR, 48 penumpang berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat dan tiga orang dinyatakan meninggal dunia.

Dia mengatakan di antara 48 penumpang yang selamat, tiga orang di antaranya berhasil diiidentifikasi dengan nama I Nyoman Suharta (33), sopir truk berasal dari Cakranegara dengan nomor kendaraan DR 8652 SA, Aldi (35), sopir truk berasal dari Bima dengan nomor kendaraan DR 8195 D, dan Husman (35), kernet truk berasal dari Cakranegara.

Di tempat terpisah, Muriansyah, seorang korban selamat, mengatakan ketika berangkat mau menyeberang, para penumpang sudah merasa khawatir melihat kondisi dek KMP Munawar Ferry yang bocor.

“Penumpang ada yang memberitahu nahkoda, tapi kapal tetap dijalankan terus,” kata dia.

Ia mengatakan ketika akhirnya kapal oleng dan hampir tenggelam, petugas kapal sama sekali tidak ada yang memberitahu kondisi tersebut kepada penumpang.

Akibatnya, katanya, penumpang menjadi panik dan kebanyakan nekat terjun dari kapal ke laut.

“Saat itu suasananya amat mencekam. Sebenarnya kebanyakan penumpang menggunakan jaket pelampung, tapi tetap saja ada yang tidak terselamatkan. Apalagi ketika itu listrik di kapal mati, semuanya jadi gelap gulita,” katanya seperti dilansir Antara.

Ketika penumpang memutuskan terjun ke laut, kata dia, semuanya terpencar untuk menyelamatkan diri dalam situasi kalut.

Ia mengaku waktu itu masih sempat memegangi anaknya bernama Hafiz saat terapung-apung di permukaan air laut. Setelah terapung-apung beberapa saat, tiba-tiba ada yang menarik badannya ke perahu.

“Saya dan Hafiz akhirnya selamat, kemudian dibawa kembali ke Pelabuhan Kayangan. Tapi suami saya ditemukan beberapa jam kemudian dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan putri saya, Nadia, hingga kini masih belum ditemukan,” ujarnya sambil mengusap air matanya.

KMP Munawar Ferry tenggelam pada pukul 04.00 Wita di Selat Alas. Menurut informasi dari sejumlah penumpang yang selamat, sejak berangkat dari Pelabuhan Kayangan, KMP Munawar Ferry sudah diketahui mengalami kebocoran.

Akibat tenggelamnya KMP Munawar Ferry, kendaraan bermotor yang diangkut kapal, meliputi enam truk, empat mobil jenis bak terbuka, delapan minibus, dan 15 sepeda motor, tidak dapat diselamatkan dan turut tenggelam bersama kapal ke dasar Selat Alas.(ant/ipg)

Surabaya
Senin, 25 November 2024
32o
Kurs