Sebanyak 10 nelayan dari Paciran, Lamongan terapung di perairan Timur Laut Bawean selama 36 jam, sebelum akhirnya ditemukan kapal MT Glory berbendera Vitenam yang kebetulan melintas.
AKP Arisandi, Kasatpol Air Polres Gresik mengatakan, seluruh nelayan tersebut saat ini dalam kondisi selamat dan masih berada di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk menjalani serangkaian pemeriksaan, termasuk cek kesehatan.
“Sore tadi kapal pandu yang menjemput para nelayan baru datang dan saat ini mereka masih di tanjung perak untuk menjalani pemeriksaan. Setelah selesai nanti mereka akan diserahkan kepada keluarga,” katanya saat dihubungi Radio Suara Surabaya, Selasa (12/8/2014).
Menurutnya, berdasarkan keterangan Rofiq, saksi atau salah satu nelayan yang diselamatkan, mereka terapung dan survive secara berkelompok setelah kapal nelayan yang mereka tumpangi pecah dan hanyut di sekitar perairan timur laut bawean.
“Kapal nelayan berangkat tanggal 9 Agustus dari Paciran Lamongan menuju Barat laut Masalembo untuk menangkap ikan. Namun sekitar pukul 00.00 WIB, baling-baling kapal terkena balok kayu hingga bergetar dan papan pada buritan pecah. Kemudian kamar mesin dipenuhi air hingga tenggelam,” terangnya, Selasa (12/8/2014).
Kesepuluh nelayan yang sembat berhambur kemudian menggunakan pelampung dan memanfaatkan barang-barang yang masih mengapung seperti dirijen, bola-bola yang terdapat di jaring untuk survive secara berkelompok.
Kemudian, pada tanggal 11 Agustus sekitar pukul 11.50 WIB, mereka ditemukan kapal asing MT Glory berbendera Vietnam yang kebetulan melintas.
“Kapal tersebut menolong para nelayan dan langsung menghubungi Syahbandar kelas utama Tanjung Perak. Saat dihubungi, Syahbandar langsung mengirim kapal pandu untuk menjemput dan baru tiba selasa sore tadi,” paparnya.
Selain itu, lewat keterangan AKP Arisandi, Rofiq juga bersaksi bahwa kapal mereka yang hanyut tenggelam merupakan kapal yang biasanya digunakan untuk menangkap ikan. (ain/ipg)