
Ingin meningkatkan kinerja pegawainya, UNAIR kembangkan Presensi Sidik Jari. Presensi sidik jari yang dikembangkan Puskom Unair itu menurut Dr FENDY SUHARIADI M.T, Drs, Direktur Sumber Daya sebagai langkah awal untuk mendisiplinkan karyawan rektorat Unair. Nantinya, lanjut FENDY, setiap pegawai Unair, baik staf administrasi, teknis, maupun dosen, dapat dipantau keberadaannya oleh aplikasi presensi ini.
“Sebenarnya yang namanya pegawai adalah dosen dan staf administrasi. Diharapkan dengan adanya absensi ini maka kinerja karyawan rektorat dapat ditingkatkan,” jelas FENDY saat memantau pelaksanaan presensi sidik jari karyawan rektorat Unair, Senin (02/04) pagi.
Apakah nantinya ada proses punishment dan reward bagi karyawan yang berprestasi atau yang tidak mengikuti aturan? Menurut FENDY saat ini pimpinan Unair menyepakati hanya memberikan reward dan tidak akan memberikan punishment kepada karyawan rektorat Unair yang tidak mengikuti aturan.
“Kalau langsung diberikan punishment saya yakin mereka akan kaget karena sebetulnya tujuan presensi sidik jari ini untuk mendisplinkan karyawan dan keberadaan aplikasi ini akan sangat membantu pimpinan dalam memantau kinerja bawahannya. Nantinya pimpinan tidak perlu melakukan sidak. Cukup melihat melalui aplikasi ini. Dan ini bisa juga dikembangkan untuk lembur, insentif, atau kebutuhan lain,” ujar FENDY.
Kata FENDY SUHARIADI, presensi akan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, pukul 12.00- 13.00 WIB dan terakhir yaitu ketika pulang sekitar pukul 16.00 WIB. Bila karyawan melakukan presensi secara lengkap maka akan mendapatkan reward berupa uang makan sebanyak Rp 10 ribu, uang transport dan uang lembur sebanyak Rp 6000 (Golongan III), Rp 5000 (Golongan II), serta Rp 4000 untuk Golongan I.
“Sedangkan golongan IV tidak ada uang lembur. Kalau yang absen lengkap sebanyak tiga kali, maka akan mendapatkan reward tersebut sedangkan yang tidak melakukan absen lengkap maka tidak mendapatkan reward. Kami berharap bahwa dengan perubahan status Unair menjadi BHMN ini sedikit banyak membawa perubahan terutama kesejahteraan dan kedisplinan di kalangan karyawan,” kata FENDY mengutip siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Senin (02/04). Kedepan, tambah FENDY, Unair BHMN diharapkan mampu mewujudkan budaya korporat seperti yang dituju, dengan dukungan aplikasi presensi ini.
Sementara itu, seluruh fakultas di Unair sudah menerapkan dan membangun aplikasi presensi sidik jari ini. Menurut drg. MEIFIANTO, programer Puskom meskipun sudah menerapkan aplikasi ini namun tetap memerlukan bantuan dan komitmen dari pengelola kepegawaian yang ada di Fakultas.
“Diharapkan, Fakultas tidak perlu melakukan laporan lagi ke pusat. Ini sudah bisa diakses secara online, jadi tidak perlu melapor lagi ke pusat. Karena diharapkan data antara Fakultas dan Pusat menjadi sama lewat aplikasi ini. Untuk itu, Fakultas bisa beri masukan pada kami, agar bisa diterjemahkan oleh bahasa program. Apapun aturan kepegawaiannya, tidak masalah Kita tetap bisa akomodasi dalam aplikasi ini,” terang drg. MEIFIANTO, Senin (02/04).
Teks foto:
1. Saat staf Rektorat UNAIR antri mencoba presensi sidik jari.
2. nantinya akan diterapkan reward bagi yang disiplin.
Foto: Dok suarasurabaya.net