
Puluhan anggota Falun Dafa Surabaya, Selasa (02/10) menggelar aksi protes di seberang kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Cina di Surabaya. Selain memprotes kekejaman pemerintahan komunis Cina, mereka juga prihatin dengan perdagangan organ tubuh manusia di Cina.
“Kita memang terus menerus memprotes kekejaman pemerintah komunis Cina. Dilain pihak kita juga memprotes perdagangan organ tubuh manusia yang terus terjadi dan banyak mengakibatkan korban pada aktivis Falun dafa disana,” terang MILIANDA TANTRI Koordinator aksi, Selasa (02/10).
Mengambil posisi bersemadi, lima aktivis Falun Dafa Surabaya menggelar aksinya ditrotoar jalan Mayjend Sungkono, persis diseberang kantor Konjen Cina di Surabaya. Membawa poster bergambar korban kekerasan pemerintah komunis Cina (PKC), aktivis Falun Dafa Surabaya hanya menggelar aksi meditasi.
Dipandu dengan alunan komposisi khas bernuansakan oriental, mereka yang bermeditasi itu menggerakkan tangan seolah ingin terbang. Sedangkan kedua kaki dalam posisi kuda-kuda yang kokoh. “Ini bukti protes kami terhadap pemerintah komunis Cina yang kejam,” tambah MILIANDA TANTRI pada suarasurabaya.net.
Sambil sesekali membagikan pernyataan sikapnya kepada pengguna jalan dikawasan Mayjend Sungkono, beberapa anggota Falun Dafa Surabaya memperdengarkan komposisi oriental menggunakan perangkat pengeras suara.
Sementara itu, puluhan anggota Polisi tanpa berpakaian dinas menjaga aksi yang digelar Falun Dafa Surabaya untuk kesekian kalinya itu. “Perdagangan organ tubuh manusia juga masih berlangsung sampai saat ini. Dan korbannya adalah para aktivis Falun Dafa. Ini harus dihentikan,” pungkas MILIANDA TANTRI.(tok)
Teks foto:
-Aktivis Falun Dafa Surabaya bermeditasi dalam aksi protesnya.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net