
Seluruh umat Hindu di Indonesia termasuk umat Hindu Bali, Senin (19/03) hari ini merayakan puncak peringatan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1929.
BRAM reporter Radio Global Bali pada Radio Suara Surabaya, Senin (19/03) melaporkan situasi sekarang ini di Pulau Bali, penyeberangan dan juga lapangan udara selama 24 jam tidak beroperasi.
Dalam ritual seperti ini biasanya dimulai dengan upacara tawur kesanga dan masyarakat juga menjalankan Catur Brata Nyepi, yaitu empat pantangan yang harus dijalankan umat Hindu dalam pelaksanaan Hari Raya Nyepi.
Hal ini juga berkaitan dengan kepercayaan bahwa bumi dan alam termasuk manusia harus beristirahat. Dalam perayaan Nyepi ini umat Hindu juga menjalankan puasa selama 24 jam, yakni dari jam 06.00 WITA pagi tadi hingga 06.00 WITA besok pagi.
Selain itu KPI Bali juga memberi himbauan kepada televisi swasta yang di-relay di Bali untuk tidak ditayangkan. Tetapi kenyataannya sebagian besar televisi swasta tersebut masih ditayangkan.
Namun sebagian dari masyarakata Bali berpendapat, jika memang masyarakat berniat untuk benar-benar menjalankan hari Raya Nyepi, meskipun televisi-televisi tersebut tetap ditayangkan, masyarakat tetap tidak akan melihatnya. Hal ini tergantung dari pemahaman masing-masing pribadi.
Secara umum prosesi perayaan Nyepi di Bali berjalan dengan lancar, selain itu pawai ogoh-ogoh yang digelar sebelum Nyepi dijadikan sebagai suatu hal yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Masyarakat sendiri juga memanfaatkannya sebagai suatu hiburan yang menarik. Namun ada juga sebagian masyarakat yang belum terbiasa merasakan perayaan Hari Raya Nyepi ini, menikmatinya di hotel.
Teks Foto:
1. Upacara peringatan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1929.
2. Ogoh-ogoh yang diarak oleh banjar setempat.
Foto: Dok suarasurabaya.net.