Minggu, 27 April 2025

Ngawi Terisolasi

Laporan oleh Khusnina Sekar Segari
Bagikan

Akses masuk ke Ngawi baik dari arah selatan, Timur maupun Barat tidak bisa dilalui. Kota Ngawi juga terendam banjir, 30 ribu KK terjebak.

Berdasarkan pantauan terakhir pukul 16.00 WIB, Ngawi terisolasi dan terendam banjir. AKBP GUNAWAN Kasat PJR Polda Jatim saat dikonfirmasi suarasurabaya.net Kamis (27/12) mengatakan sampai sore ini Ngawi belum bisa ditembus.

Antrean kendaraan besar seperti truk dan bis yang masuk Ngawi sudah mencapai 1 kilometer. Ketinggian air di perbatasan Nganjuk-Ngawi bahkan sudah mencapai 100 cm.

BUDI SULISTIONO KANANG Wakil Bupati Ngawi saat dihubungi Suara Surabaya membenarkan informasi ini. KANANG mengatakan 2 km sebelum masuk Ngawi dari arah Nganjuk ada genangan air cukup tinggi. Sedangkan 2 km dari arah Madiun juga tergenang.

Ini karena Bengawan Madiun meluap. Selain itu, dari arah Sragen juga ada genangan air akibat meluapnya Bengawan Solo. “Otomatis, akses masuk Ngawi sulit, kendaraan tidak bisa bergerak, terjebak banjir,” kata KANANG.

KANANG menjelaskan kawasan yang terendam banjir paling parah adalah Kecamatan Geneng, Ngawi Kota dan Wadungan.

Dari 19 kecamatan yang ada di Ngawi, 14 kecamatan terendam banjir yaitu Padas, Karang Jati, Kaseman, Pangkur, Wadungan, Geneng, Ngawi, Paron, Ngaglih, Widodaren, Karanganyar, Kedunggalar, Pitu dan Mantingan.

KANANG mengatakan saat ini akses keluar-masuk Ngawi sulit. “Ini banjir terbesar yang pernah terjadi di Ngawi, 30 ribu kepala keluarga terjebak banjir.”

Banjir yang melanda Ngawi kata KANANG merupakan banjir kiriman. Dari arah Barat, banjir disebabkan dibukanya Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri.

“Bila tidak dibuka, waduk Gajah Mungkur bisa jebol dan menggenangi banyak kota,” ujar KANANG. Selain itu dari air masuk dari arah Timur yaitu wilayah Madiun, Ponorogo dan Pacitan.

KANANG mengatakan banjir ini membutuhkan waktu 2×24 jam untuk surut bersamaan waktunya dengan surutnya banjir di wilayah Madiun dan Ponorogo.

Banjir juga mulai terlihat pada Selasa (25/12) dini hari di kawasan Geneng. Air di kawasan Geneng saat ini sudah setinggi atap rumah dan akan terus naik, kata KANANG. Ia meminta Pemkab Bojonegoro untuk waspada, karena air dari Ngawi akan mengalir ke arah Bojonegoro.

Sementara itu, Pemkab Ngawi sudah membuat dapur umum di beberapa lokasi, serta masih terus melakukan evakuasi karena masih banyak warga yang tinggal di atap rumah. Posko pusat juga sudah dibuat di depan kantor pemda.

KANANG mengatakan tim SAR sedang dikirim dari Pemprov Jatim dan Jogja. Speed boat saat ini juga sudah dikirimkan dari Sarangan. Pemkab kata KANANG sudah menginstruksikan ke Camat-Camat untuk mengumpulkan bahan makanan dari toko-toko dan dananya akan ditanggung Pemkab.

Disinggung mengenai, upaya penyedotan air untuk mengurangi banjir, KANANG menjelaskan tidak bisa disedot karena banjir tidak terjadi di kanal. “Mau disedot dimana? Kita bergantung pada kebaikan alam,” kata KANANG.(kss/edy)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Minggu, 27 April 2025
32o
Kurs