Minggu, 12 Januari 2025

LUBENA Terbebas dari Encephalocele

Laporan oleh Noer Soetantini
Bagikan

RS Spesialis Husada Utama Surabaya berhasil melakukan operasi pereduksian benjolan kepala pada kasus Encephalocele (kepala tanpa tempurung otak bagian belakang) yang dialami LUBENA (11 bulan) dari Gresik.

Dr SOFYANTO SpBS ahli bedah syaraf pada suarasurabaya.net, Rabu (07/11), mengatakan, operasi pereduksian pada LUBENA sudah dilakukan tim dokter diantaranya dari spesialis bedah syaraf dan spesialis anak. ”Operasi dilakukan 24 Oktober lalu dan dari pemeriksaan terakhir hasilnya memuaskan,”ujar SOFYANTO.

Menurut SOFYANTO, dalam kasus LUBENA, saat dilakukan operasi tim dokter menghadapi kesulitan ketika memisahkan jaringan yang masih berfungsi serta memperluas rongga kepala untuk memberi kesempatan otak tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin.

Apalagi kondisi bayi pada saat itu lahir spontan dengan kelainan kepala belakang yang semakin membesar. Bayi selalu menangis kesakitan serta tidak mampu bergerak maupun berganti posisi akibat beban kepala yang mencapai diameter 65 Cm.

”Kepalanya sendiri hanya 32 cm yang seharusnya mencapai 40 cm pada usia 9 bulan. Jenis defek tulang di bagian belakang yang lebih jarang terjadi dibandingkan di bagian muka ataupun wajah dengan perbandingan 1 banding 9,”paparnya.

LUBENA mengalami kelainan sejak lahir berupa lubang di tulang kepala belakang mencapai diameter 5,5 cm. Akibatnya, sebagian jaringan otak beserta selaput dan cairan otak bergeser keluar melalui lubang tersebut, dan semakin membesar karena diikuti oleh menumpuknya cairan otak. Ini menyebabkan kulit semakin tipis dan beban berat bagi kepala dan leher penderita, serta mempersulit perawatan.

Keluarnya jaringan otak melalui lubang di kepala yang tidak menutup sempurna, menurut SOFYANTO, akibat kelainan bawaan sejak lahir ada pada 1 dari 5000 bayi. Kelainan ini berdampak buruk bagi perkembangan bayi khususnya khususnya otak bayi dan semakin terlambat penanganan semakin banyak kerusakan otak yang terjadi.

“Bila ada sebagian otak keluar melalui lubang sedang di dalam rongga kepala selalu berdenyut yang menghasilkan tekanan terus menerus. Bisa dipastikan setiap saat otak makin terdorong keluar, sedangkan sel sel otak yang di luar rongga kepala seringkali mengalami kerusakan dan atau kematian sel dan bagian otak yang demikian tidak berfungsi lagi,”pungkas SOFYANTO. (tin)
Teks foto :
1. Kondisi LUBENA sebelum operasi
2. Setelah benjolan kepala berhasil direduksi oleh tim dokter RS Spesialis Husada Utama
Foto : Dok. RS Husada Utama

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 12 Januari 2025
30o
Kurs