
Empat korban insinden hard handling Adam Air KI-172 di Bandara Juanda, Rabu (21/02) lalu, melakukan somasi ke manajemen Adam Air. Jika dalam satu minggu terhitung Senin (26/02) ini, tidak ada penjelasan resmi maupun permintaan maaf manajemen pada korban, korban akan menempuh jalur hukum.
Keempat korban yang mewakili 148 penumpang Adam Air KI-172, masing-masing M.MUFTI MUBAROK (warga Surabaya), OCTOWANDI (warga Bekasi), PRATITIS WISNU (warga Jakarta) dan HADI ISWANTO (warga Depok), mengaku sampai saat ini tidak pernah mendapat konfirmasi atau penjelasan resmi dari Manajemen Adam Air atas insinden hard handling pesawat Adam Air KI-172.
Hal ini sangat disesalkan karena pada insinden tersebut banyak penumpang yang mengalami shock, trauma secara psikis, menderita luka dan memar. Belum lagi kerugian materil seperti kehilangan telepon selular dan barang berharga lainnya.
“Kesannya, pihak Manajemen Adam Air menyepelekan tragedi tersebut bahkan cenderung menutupi. Insinden yang terjadi, menurut kami, disebabkan human error. Dan kami sudah menunjuk perwakilan mengirimkan somasi ke kantor Adam Air Jakarta,”kata MUFTI.
Ketidaknyamanan menumpang Adam Air KI-172, kata MUFTI, terasa saat masih di Bandara Soekarno Hatta. Sempat delay 45 menit karena ada masalah dengan ban pesawat. Ketidaknyamanan kembali dialami ketika pesawat akan landing di Juanda.
Ironisnya, saat akan manuver ke darat, aku MUFTI, sama sekali tidak ada pemberitahuan dari crew pesawat. Bahkan yang dikatakan evakuasi, sebenarnya seluruh penumpang tidak pernah dievakuasi. Masing-masing penumpang lari terbirit-birit melalui 4 pintu yang terbuka begitu badan pesawat menyentuh landasan dan retak, karena khawatir pesawat meledak.
WISNU yang sejak insinden terjadi masih trauma enggan balik ke Jakarta mengatakan advokasi korban terhadap Manajemen Adam Air untuk memberikan pelajaran atas arogansi yang dilakukan manajemen. Sekaligus pelajaran bagi maskapai penerbangan lainnya, sehingga tidak bertambah korban transportasi udara.
Sedangkan HADI menilai seharusnya Manajemen Adam Air fair play terhadap insinden hard handling pesawatnya. Karena hard handling murni kesalahan teknis dan kelalaian pilot.
ketika dikonfirmasi mengenai somasi dari korban Adam Air KI-172, handphone NATALIA BUDIHARJO Distrik Manager Adam Air Surabaya, mail box.
Teks foto :
– PAIDI (kiri) Ketua LPKS mendampingi korban Adam Air KI-172, antara lain, MUFTI (tengah) dan HADI (kanan)
Foto : TITIN suarasurabaya.net