![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2025/02/Prabowo-Erdogan-Halim-170x110.jpg)
Komando Pendidikan TNI AL (Kodikal) kembali membuka pendidikan prajurit untuk strata Tamtama. Tahun 2007 ini sebanyak 1.000 calon Tamtama digembleng.
Laksda TNI AGUS SUHARTONO, SE, Komandan Kodikal membuka Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Angkatan XXVII gelombang I yang diikuti oleh 1000 orang siswa di Lapangan Marsheling, Pusat Pendidikan Dasar Militer (Pusdikdasmil) Kodikal, Juanda, Senin (16/04).
Dalam kesempatan tersebut, Dankodikal mengungkapkan rasa bangganya melihat animo generasi muda untuk mengabdikan diri lewat jalur TNI.
“Saya bangga atas pilihan kalian untuk bergabung dengan prajurit matra laut. Pilihan tersebut sungguh tepat, karena sebagai negara kepulauan yang 2/3 luas wilayahnya adalah lautan, memerlukan angkatan laut yang besar, kuat dan profesional,” tegas orang nomor satu Kodikal ini dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Senin.
Disinggung mengenai lama pendidikan yang akan ditempuh, AGUS menjelaskan, pendidikan secara keseluruhan akan berlangsung 9,5 – 11,5 bulan tegantung kejuruan yang ditempuh. Untuk tahan pertama, lanjutnya, seluruh calon prajurit akan digembleng dalam pendidikan yang super ketat dan sangat melelahkan. Tahap pertama ini disebut “Kawah Candradimuka”, artinya tahap penggodokan untuk masa peralihan dari skap seorang sipil dirubah menjadi sejatinya seorang militer.
Usai tahap Candradimuka, akan dilanjutkan dengan dua bulan masa pendidikan dasar golongan yang lokasinya masih sama di Pusdikdasmil. Usai pendidikan lima bulan, 1000 prajurit ini akan dilantik dan diambil sumpahnya menjadi prajurit TNI AL dengan pangkat Klasi Dua (LKD). Setelah dilantik, prajurit muda tersebut akan disebar ke sembilan pusdik yang ada di lingkungan Kodikal untuk melaksanakan Pendidikan Dasar Golongan Lanjutan (Diksargolan) yang lamanya bervariasi antara 4,5 hingga 6,5 bulan.
Menurut AGUS, pendidikan dasar keprajuritan merupakan dasar pendidikan untuk membentuk pola pikir, sikap dan pola tindak sebagai seorang prajurit matra laut. ” Pendidikan militer syarat dengan tempaan fisik yang keras dan berdisiplin tinggi, namum pembinaan fisik tidak identik dengan kekerasan. Pendidikan di militer adalah penggemblengan fisik yang terukur, bertahap dan berlanjut,” jelasnya lagi.
Tujuan dari penggemblengan fisik dalam pendidikan militer, lanjutnya, bertujuan untuk menciptakan sikap mental seorang prajurit yang tanggap, tanggon dan trengginas. Tanggap berarti harus mampu tampil dan mahir pada tugasnya yang diimbangi dengan kemampuan dan intelegensi yang memadai. Tanggon berarti bermental dan bermoral tinggi serta ditugaskan diberbagai medan baik di laut maupun di pendirat. Sedangkan trengginas, berarti memiliki jasmani dan rohani yang prima sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan tangkas.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Laksma TNI SUKISWANDONO Kepala Dinas Psikologi Angkatan Laut (Kadispesial), Brigjen TNI Marinir HALIM A HERMANTO Wadan Kodikal, seluruh Direktur, para Komandan Pusdik dan undangan lainnya.
Teks Foto:
– Para Calon Tamtama yang siap digembleng dalam pendidikan militer ini.
Foto: Dok. Penerangan Kodikal