Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) hingga saat ini masih lemah di daerah tapal kuda Jawa Timur.
PRANYOTO Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim mengatakan, salah satu diantara penyebab lemahnya kesadaran masyarakat untuk ikut KB yaitu kurangnya sosialisasi.
TEGUH ARDI SRIANTO reporter Suara Surabaya, Senin (26/02) melaporkan, untuk meningkatkan kesadaran pada masyarakat khususnya mereka yang berada di daerah tapal kuda adalah dengan mendorong pasangan kuda untuk ikut KB. Hal ini akan dilakukan BKKBN Jatim, karena jumlah pasangan muda di daerah tapal kuda lebih tinggi, dibanding daerah lain di Jawa Timur. {clip*1}.
PRANYOTO mengatakan, upaya lain yang akan dilakukan BKKBN adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut KB dengan menggandeng para ulama di daerah tapal kuda.
Selama ini pelaksanaan KB di Jawa Timur masih terkendala, karena belum tersedianya alat-alat kontrasepsi yang memadai. Tahun ini BKKBN menargetkan akan menjaring 6 juta pasangan subur dari total 10 juta lebih keluarga di Jatim untuk ikut KB.