Sabtu, 23 November 2024

Banyak Masyarakat Awam Belum Tahu Gejala Tumor Otak

Laporan oleh Marmorittarieta Stiltaurantia
Bagikan

Banyak masyarakat awam yang belum mengetahui gejala tumor otak, kalau didiamkan lama bisa bertambah parah, kata Prof. TROEBOES Guru Besar FK Unair dalam seminar awam “Menyiasati Hidup dengan Tumor Otak” diselenggarakan di Hotel Hyatt Regency Surabaya, Minggu (25/02).

Dalam seminar ini, Prof. TROEBOES menjelaskan tentang macam-macam gejala tumor otak umum dan khusus seperti sering pusing, nyeri, mata menjadi juling, dan masih banyak lagi sehingga bisa lebih cepat ditangani.

“Jika gejala-gejala seperti ini sering dirasakan, jadi harus secepatnya diperiksakan, karena banyak masyarakat awam yang belum mengetahui gejala tumor otak ini, lalu didiamkan lama bisa tambah parah,” ujar Prof. TROEBOES.

Tidak hanya itu, dalam seminar ini juga dijelaskan tentang Radioterapi dan manfaat-manfaatnya. Dalam pengobatan keganasan, radioterapi merupakan salah satu metode pengobatan medis selain pembedahan dan kemoterapi.

Pembicara dalam seminar ini selain menghadirkan Prof. dr. TROEBOES PURWADI, SpS(K), juga Prof. dr. JONI WAHYUHADI, SpBS, dr. DYAH ERAWATI, SpR, dan dr. MEISY, SpRM.

Sementara itu dr. DYAH satu diantara dokter ahli dalam hal radioterapi menjelaskan, radioterapi ini merupakan modalitas untuk menangani penyakit tumor otak selain operasi, obat, dan kemoterapi.

“Bagi masyarakat awam, istilah radiasi terdengar sangat menakutkan dibandingkan bentuk pengobatan kanker lainnya. Padahal radioterapi ini mampu mematikan jaringan kanker, tetapi tidak berakibat fatal pada jaringan yang sehat,” papar dr. DYAH.

Radiasi untuk tumor ganas dapat diberikan dengan 2 cara yaitu radiasi eksterna (sinar luar) dan brakhiterapi. Proses radiasi itu tidak hanya sekadar pemberian sinar saja, tetapi radiasi itu sangat berbahaya sehingga harus direncanakan dngan sebaik-baiknya.

DYAH juga menjelaskan, langkah berikutnya dalam terapi radiasi ini adalah CT Scan, dan atau MRI, dan harus dikonsultasikan juga dengan dokter, ahli fisika, dosimetrist, radiografer radioterapi.

“Dan akhirnya pasien akan mendapat terapi radiasi harian, sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan oleh dokter,” jelas dr. DYAH.

Teks Foto:
– dr. DYAH, dr JONI, RIZKI FAIZ (penderita tumor otak), dr NALINI, dr MEISY, dan Prof. TROEBOES.
Foto: MUNING suarasurabaya.net

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs