Ketiga korban yang masih dalam pencarian yaitu GUNTUR kameramen SCTV, LUGENG WIDODO, dan WIDIANTORO personel Puslabfor Mabes Polri.
Dilaporkan JOSE ASMANU reporter Suara Surabaya, Minggu (25/02), sementara itu jenazah SUHERMAN kameramen Lativi baru meningalkan Port Medical Center Jakarta. Sebelum dibawa ke rumah duka akan disemayamkan di kantor Lativi di Pulau Gadung Jakarta Timur. Dengan demikian masih ada 2 korban yang dirawat di Port Medical Center yaitu Ny HANNA SIMATUPANG anggota KNKT dan BIMA MARZUKI kameramen RCTI.
AKBP FREDERIK KALALEMBANG Direktur Polair Polda Metro Jaya pada reporter JOSE ASMANU mengatakan, tenggelamnya bangkai kapal Levina 1 ini berlangsung cepat, perhitungannya bukan menit lagi tapi detik.
FREDERIK yang juga ikut rombongan Puslabfor Mabes Polri dan tim KNKT mengindentifikasi bangkai kapal Levina ini mengakui sebelum rombongan jurnalis ikut naik ke bangkai yang hangus terbakar di perairan Kepulauan Seribu pada Kamis (22/02) lalu, ia sudah kembali ke speedboat. Dari jarak 30 meter ia melihat kapal miring dan melihat jurnalis di dalamnya. Kemudian ia menyambar megaphone yang dibawa anak buahnya. Melalui megaphone itu ia berteriak kalau kapal semakin miring ke kiri dan membahayakan. Dalam hitungan detik kapal itu terbalik.
Menurut FREDERIK, anggotanya langung melemparkan beberapa pelampung ke arah jurnalis yang saat itu terapung dan berusaha mendekati speedboat.{clip*1}
AKBP FREDERIK mengatakan, ada 3 orang yang kondisinya saat itu mengkhawatirkan, yakni BIMA MARZUKI kameramen RCTI, SUHERMAN kameramen Lativi, dan Ny HANNA SIMATUPANG. Ia memperkirakan ketiga orang ini tidak cukup pintar berenang sehingga disaat diselamatkan kondisinya sangat mengkhawatirkan. SUHERMAN kameramen Lativi akhirnya meninggal dunia di Port Medical Center Jakarta.