Ditengah pelaksanaan angkutan mudik Lebaran 2017, PT KAI menengarai munculnya tiket palsu, seiring ditemukannya tiket palsu di stasiun Pasar Senen Jakarta dan temuan di stasiun Surabaya Wonokromo.
Temuan tiket palsu terjadi Jumat (23/6/2017) saat masa angkutan Lebaran hari ke-9, ketika tiket palsu digunakan boarding pass palsu. Petugas menemukannya ketika dilakukan proses boarding dan pemeriksaan identitas.
Temuan yang pertama di Stasiun Pasar Senen, Jakarta tersebut tepatnya pada proses boarding KA (kereta api) Kutojaya Utara Pagi, ditemukan boarding pass tertulis KA Kutoarjo Utara dengan bentuk barcode yang berbeda dengan tiket asli.
Temuan kedua di Stasiun Surabaya Wonokromo, pada tiket KA Dhoho 419 relasi Surabaya Kota-Kertosono. Itu diketahui melalui mesin scanner, saat dilakukan proses boarding dan pemeriksaan identitas.
Dari pemeriksaan scanner, nama yang tertera pada tiket KA tersebut dan nama yang tertera pada layar komputer berbeda.
Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan pada tiket, kertas yang digunakan berbeda dengan tiket kertas thermal dari PT KAI. Ditambah bentuk huruf atau font pada nama identitas di tiket tersebut berbeda pula.
“Untuk menindaklanjuti kejadian ini, kami menghimbau pada para pemudik atau calon penumpang kereta api, agar berhati-hati. Jangan terjebak oleh segala tipu daya orang yang tidak dikenal dan menawarkan tiket kereta api,” terang Gatut Sutiyatmoko, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Sabtu (24/6/2017)..
Gatot mengingatkan para calon penumpang agar membeli tiket kereta api melalui loket stasiun, agen-agen resmi atau melalui channel eksternal, dan juga bisa melalui KAI Access serta Contact Center 121.
“PT KAI tidak segan-segan untuk memproses hukum pada orang-orang yang menggunakan tiket atau boarding pass palsu ini. Cepat atau lambat penggunaan tiket palsu pasti akan terungkap. Karena sistem pengamanan tiket PT KAI dibuat sedemikian rupa,” tegas Gatut.
Lebih jauh Gatut mengingatkan kepada masyarakat yang akan mudik dengan moda kereta api untuk mencegah penggunaan tiket palsu dengan mencetak boarding pass sendiri di kounter CIC yg telah disediakan di stasiun, 7 (tujuh) hari sebelum keberangkatan.
Juga tidak disarankan pada masyarakat atau calon penumpang membeli tiket yang sudah dalam bentuk boarding pass. Dan untuk memastikan keaslian boarding pass yang sudah diterima dengan cara melihat adanya kode pengaman pada kertas berupa pola tulisan Kereta Api Indonesia.
“Kalau masyarakat atau calonpenumpang ragu pada boarding pass yang sudah diperoleh, segera konfimasi boarding pass tersebut ke customer service stasiun jauh hari sebelum keberangkatan. Masyarakat sebaiknya minta penjelasan detil soal boarding pass ini,” pungkas Gatut.(tok/iss)