Warga Desa Ngrandu, Kauman, Ponorogo memiliki tradisi unik saat Lebaran, yaitu menerbangkan balon udara.
Dany warga Desa Ngrandu menceritakan, balon setinggi tiga sampai empat meter ini dibuat dari plastik yang ditempel dengan lakban.
Cara untuk menerbangkan balon udara tersebut, kata Dany, pertama adalah mengisi balon plastik dengan asap dari pembakaran jerami.
“Kemudian bahan bakarnya hanya menggunakan kain gombal yang direndam selama lima hingga enam hari dalam minyak tanah. Kain itu lalu dibakar dan diletakan di dalam kaleng yang sudah diikat dengan balon udara,” katanya kepada Alex suarasurabaya.net, Kamis (7/7/2016).
Menurutnya, tujuan tradisi yang sudah berlangsung selama tujuh tahun tersebut agar anak muda di desa lebih kreatif dan tidak main petasan bumbung saat Lebaran.
“Pada hari pertama Lebaran, kami gagal menerbangkannya. Balonnya bocor saat akan diterbangkan, baru hari kedua Lebaran ini tepatnya jam delapan pagi tadi balon udaranya dapat diterbangkan ke udara,” kata Dany.
Pada Lebaran tahun lalu, balon udara buatan warga desa ini berhasil terbang sampai wilayah Kabupaten Pacitan.(alx/iss/bid)