Ratusan Keluarga Besar Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya melakukan aksi unjukrasa simpatik di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Selasa (14/6/216).
Dalam aksinya, mereka mendesak pemerintah untuk memblokir konten ataupun situs Google dan YouTube yang beroperasi di Indonesia khususnya situs pornografi.
“Khususnya situs dewasa atau pornografi yang terdapat di Google dan YouTube Indonesia itu harus diblokir. Memasuki bulan suci Ramadhan sekarang ini masih banyak situs pornografi beredar,” teriak Arif, salah seorang koordinator aksi, Selasa (14/6/2016).
Menurutnya, banyaknya situs porno beredar itu bisa berdampak buruk pada masyarakat terutama di kalangan anak-anak dan pelajar. Sebab dari beredarnya situs porno banyak memicu terjadinya kasus pemerkosaan di Indonesia.
Rata-rata pelakunya juga masih dibawah umur. Seperti kasus pemerkosaan yang belum lama ini pernah terjadi di Bengkulu dan Surabaya. Pelakunya masih duduk di bangku SD dan SMP.
“Apalagi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pernah menyampaikan ke sejumlah media, kalau ada sekitar 25 ribu gambar pornografi sudah beredar di Google dan YouTube. Maka Menteri Komunikasi dan Informatika harus memblokirnya, untuk kepentingan generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Sementara, dalam aksi yang keluarga Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, diikuti mulai kalangan pelajar tingkat SD hingga Mahasiswa Muhammadiyah dan persatuan guru Muhammadiyah se-Surabaya. (bry/dwi)