Pemkot Surabaya mengadakan pertemuan dengan para distributor di Surabaya untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok menjelang puasa.
Widodo Suryantoro Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surabaya mengatakan, dalam pertemuan itu Walikota Surabaya meminta pada produsen dan distributor untuk selalu menjaga stok dan stabilisasi harga.
“Karena semuanya itu bisa stabil kalai ketersediaan itu ada. Mereka bersedia menyiapkan pasokan yang ada di Kota Surabaya tanpa ada gejolak fluktuasi. Itu kesimpulan hasil pertemuan,” kata Widodo pada Radio Suara Surabaya.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga memberi tugas pada Dinas Perdagangan untuk melakukan beberapa strategi. Diantaranya menyiapkan pasar murah yang akan digelar di 20 lokasi dengan komoditas utama beras, gula, tepung terigu, telur, sirup, minyak goreng dan makanan ringan seperti biskuit.
Sebanyak 20 lokasi yang akan digelar pasar murah diantaranya di sentra wisata kuliner, Semolowaru (digelar pada 23-24 Juni); box culvert Sukomanunggal (24-25 Juni); lapangan futsal RW 11 Wonocolo (25-26 Juni); box culvert Wiyung (26-27 Juni) dan lapangan Pringgodani Tenggilis Mejoyo (30 Juni-1 Juli).
Selain itu juga di lapangan RW IX Pakal (1-2 Juli); juga di sentra ikan Bulak Kenjeran (3-4 Juli); sentra PKL Karah Jabangan (7-8 Juli); lapangan Wonosari Lor, Semampir (9-10 Juli); serta halaman Pandan Sari, Benowo (11-12 Juli).
“Untuk persiapan intervensi pasar kita sudah mulai pada 8 Juni kemarin sampai nanti pertengahan puasa Ramadhan,” ujar dia.
Pemkot Surabaya, lanjut dia, juga mengajak stake holder khususnya pelaku niaga baik produsen dan distributornya bisa melakukan penjualan secara langsung. Tapi tidak menganggu pasar mereka.
“Kemarin juga ada beberapa hal lain yang disampaikan Bu Wali. Stok sembako jangan sampai kosong, kalau kosong nanti pembeli panik,” katanya.
Distributor juga diajak untuk operasi pasar dengan menjual sesuai harga distributor pada masyarakat bawah.” Kesediaan teman-teman distributor dan produsen untuk jangan menimbun sembako. Kita imbau agar mereka tidak sampi melakukan penimbunan,” pungkas dia. (dwi)