Stok komoditas barang di Jawa Timur menjelang dan usai Ramadhan dipastikan aman. Namun konsumen diminta waspada adanya oknum pedagang nakal yang ingin menaikkan harga menjelang Ramadhan.
“Ditemukan beberapa pedagang yang menaikkan harga sendiri menjelang Ramadhan hanya karena ingin mengambil keuntungan. Karena mereka melihat menjelang Ramadhan pasti banyak orang yang memborong barang-barang komoditas,” kata Hamid Pelu Kepala Seksi Pasar Disperindag Jatim.
Kata Hamid, upaya untuk mengantisipasi pedagang nakal akan dilakukan operasi pasar pada 16 Juni 2015 atau mulai H-3 menjelang Ramadhan sampai 15 Juli 2015. Operasi pasar akan dilakukan di 78 pasar di Jawa Timur yang meliputi empat komoditi utama dan satu komoditi situasional yakni berasm gula, minyak goreng dan tepung.
Hasil pertanian Jatim ini, lanjut dia, selain dikonsumsi dalam provinsi juga dikirim ke luar pulau dan DKI Jakarta.” Nah ini yang menyebabkan pedagang di luar itu menaikkan harga barang. Kenaikan harga di luar memicu kenaikan harga di Jatim. Tapi itu bisa diredam dengan keberadaan stok yang cukup,” ujar dia.
Untuk kegiatan operasi pasar, kata dia, sudah disiapkan anggaran sebesar Rp7 milyar dari dana hibah Pemprov Jatim yang bertujuan untuk pengendalian harga-harga di pasar. Sasaran operasi pasar diantaranya Bulog, PT Kebon Agung, PT Boga Sari, BUMD PT JNU. Operasi pasar juga dilakukan di daerah-daerah padat penduduk.
“Kita juga bekerjasama dengan Dinas Perdagangan daerah dan pasar untuk mengawasi jangan sampai ada aksi borong. Nanti juga akan dilakukan pembatasan dalam setiap pembelian.
“Untuk proses pengawasan dilakukan Dinas Perdagangan Kabupaten/Kota dan Paguyuban Pasar,” katanya.
Upaya lain yang dilakukan, tambah dia, yakni menggelar pasar murah di kabupaten/kota dan pengawasan gudang-gudang mengantisipasi penimbunan.” Dalam hal ini kita berkerjasama dengan pihak kepolisian,” tambah dia. (dwi)
NOW ON AIR SSFM 100
