Penjualan sarung di kawasan Masjid Ampel bisa melonjak sebanyak 500 persen seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri. Hal ini terjadi karena memang Masjid Ampel selalu ramai pengunjung pada seminggu sebelum lebaran.
Hal ini disampaikan oleh Udin, salah seorang penjual sarung yang ada di sekitar Masjid Ampel. Dia menjelaskan, namun kalau di awal-awal Ramadhan sarung di tokonya rata-rata terjual sebanyak 7 buah.
“Tapi nanti tanggal 21, 25, dan 27, bisa sampai 35 buah sarung yang terjual. Tahun lalu juga seperti itu. Karena memang ramai sekali di sini tanggal segitu,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Selasa (30/6/2015).
Menurut Udin, sarung yang paling banyak terjual selama bulan Ramadhan adalah sarung yang harganya Rp100.000 ke bawah.
“Yang paling laku itu yang harganya Rp60.000 dan Rp75.000 yang coraknya biasa-biasa saja. Yang Rp100.000 ke atas ya laku juga sih, cuman tidak sebanyak yang di bawahnya,” ungkapnya.
Di Masjid Ampel sendiri, sarung tidak hanya dijual secara satuan saja. Budiyono, yang juga merupakan penjual sarung di Masjid Ampel, mengaku banyak mendapat pesanan sarung dengan jumlah banyak di bulan Ramadhan seperti ini.
“Kalau hari-hari biasa pesanan sarung itu kalau tidak 1 ya 2 kodi. Tapi di bulan Ramadhan ini pesanan dari orang-orang itu rata-rata bisa sampai 3 kodi. Bahkan tidak hanya dari Kota Surabaya saja. Ada yang dari Gresik, Jember, bahkan Semarang. Kalau yang dari Semarang bilangnya sarung di sini lebih murah,” paparnya.
Namun Udin maupun Budiyono sepakat penjualan sarung tahun ini memang menurun dibandingkan tahun lalu pada bulan Ramadhan. Mereka mengatakan penyebabnya adalah Ramadhan tahun ini berbarengan dengan tahun ajaran baru. Sehingga finansial masyarakat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan sekolah di tahun ajaran baru seperti sekarang ini. (dop/ipg)
Teks Foto:
– Budiyono, salah seorang penjual sarung di sekitar Masjid Ampel sedang melayani pembeli.
Foto: Dodi suarasurabaya.net