Bulan Ramadhan adalah waktu untuk berpuasa, berkorban, bersedekah, beramal saleh dan menempa diri dengan harapan kualitas tersebut dapat berlanjut usai Ramadhan nanti.
Esensi puasa Ramadhan adalah spiritual. Bagaimanapun, bulan suci ini menawarkan sejumlah manfaat bagi tubuh dan pikiran, lansir Antara.
Diriwayatkan Abu Nuaim, Nabi Muhammad mengatakan, “Berpuasalah dan menjadi sehat.” Bahkan ilmu pengetahuan pun membuktikan bahwa Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah.
Kongres Internasional Kesehatan dan Ramadhan yang digelar di Casablanca, Maroko, pada 1994, meliputi 50 etika medis Ramadhan mencatat berbagai peningkatan kondisi kesehatan pada mereka yang berpuasa.
Jika ada efek negatif yang terlihat, maka itu terjadi pada mereka yang kelebihan makan saat berbuka atau tidak cukup tidur di malam hari. Perlu diingat, kalau pun puasa bebahaya bagi kesehatan seperti pengidap diabetes tipe 1, maka mereka tidak dianjutkan berpuasa karena kondisi kesehatannya bisa memburuk.
Berikut manfaat kesehatan berpuasa bagi mereka yang mampu menjalankannya, seperti dikutip dari Al Arabiya News: Memberi ketenangan hati dan pikiran .
Ada makna spiritual mendalam Ramadhan bagi mereka yang berpuasa. Umat muslim menjadi dermawan dengan bersedekah, ikatan keluarga kian erat dengan berkumpul saat berbuka. Secara spiritual, umat muslim mendapat ketenangan dengan shalat, pengendalian diri.
Semua kebiasaan itu membangun rasa damai, ketenangan dan puas diri.
Meningkatkan lemak darah Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 1997, di Annals of Nutrition Metabolism, menunjukkan bahwa puasa menurunkan kolesterol jahat LDL 8 persen, trigliserida 30 persen dan meningkatkan LDL 14.3 persen yang bisa melindungi jantung dari penyakit kardiovaskular.
Hal itu bisa dijelaskan dengan kebiasaan makan dan berolah raga kita.
Pada bulan Ramadhan, orang cenderung memilih makanan sehat seperti kurma, kacang-kacangan, sup lentil, dan masakan rumahan lain. Penelitian mencatat dari semua konsumsi lemak jenuh, yang biasanya ditemukan pada mentega, lemak babi, daging berlemak, dan makanan cepat saji berkurang di bulan puasa.
Apalagi, tarawih memberikan tingkat aktivitas fisik yang cukup setara dengan aktivitas fisik sedang yang, bagi sebagian orang, mungkin lebih dari olah raga yang mereka biasa lakukan.
Bisa membantu mengatasi ketergantungan Ketergantungan bisa datang dalam bentuk apa saja, Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk menghilangkannya.
Alasannya, Ramadhan mengajarkan Anda untuk mengendalikan diri seharian penuh, Anda akan menyadari bahwa berhenti dari ketagihan sambil puasa tidaklah sesulit yang dibayangkan.
Menurunkan berat badan Konsumsi kalori secara keseluruhan menurun saat Ramadhan. Tentu saja, kalau Anda berlebihan mengkonsumsi makanan manis itu tak akan berhasil.
Namun, jika Anda menjaga kebiasaan makan Anda, kemungkinan Anda akan makan lebih sedikit dan berat badan And turun. Tetaplah aktif selama Ramadhan agar lemak banyak yang luruh.(ant/iss/ipg)