Harga kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar di Surabaya mulai merangkak naik saat bulan ramadhan ini. Selain itu, jumlah distribusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat juga cenderung meningkat. Ini yang dikhawatirkan membuat sejumlah pedagang menimbun sejumlah barang-barang tersebut.
“Kekhawatiran pedagang untuk mencukupi kebutuhan saat hari raya nanti membuat mereka melakukan penimbunan. Karena saat ini pendistribusian kebutuhan pokok meningkat,” kata Jamhadi Ketua Kadin Surabaya saat dihubungi suarasurabaya.net, Rabu (24/6/2015).
Barang-barang yang ditimbun, kata dia, nantinya akan dikeluarkan ketika kebutuhan masyarakat semakin meningkat dan tidak bisa mengelak dengan harga yang sudah ditentukan. Oleh karena itu harus ada langkah dari pemerintah daerah untuk memberikan subsidi ke transportasi angkutan barang, agar harga barang-barang kebutuhan pokok tidak mahal.
Selain itu, Jamhadi juga menyarankan untuk memasang papan informasi harga baik elektronik maupun manual di setiap pasar tradisional. Ini bertujuan agar penjual dan pembeli patuh terhadap patokan harga yang sudah ada. Pemasangan papan informasi harga ini sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi.
“Jadi harus ada kontrol harga. Harga tidak boleh dilepas begitu saja di pasar,” ujarnya.
Dia menambahkan, pembeli dan pedagang perlu sama-sama mendapat perlindungan. Papan elektronik informasi harga di pasar tradisional, bertujuan untuk melindungi pembeli dari permainan harga. Di sisi lain, adanya kepastian harga dapat mengundang pembeli semakin mantap memilih pasar tradisional sebagai tempat belanja.
“Papan elektronik ini agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi harga antara pedagang dan konsumen. Dengan demikian dapat tercipta harga yang wajar dan efisien karena kedua belah pihak memiliki kualitas informasi yang sama,” kata Jamhadi. (wak/dwi)