
Dwikorita Karnawati Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat menyempatkan diri berkunjung ke Radio Suara Surabaya, pada Kamis (20/3/2025).
Pada kesempatan itu ia mengingatkan masyarakat supaya menginstal aplikasi Info BMKG di smartphone. Menurutnya, potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi selama periode mudik dan balik Lebaran yang berlangsung hingga 21 April 2025.
Oleh karena itu, pemudik perlu memantau peringatan cuaca secara real time guna menghindari jalur-jalur yang berisiko.
“Jadi silakan install dari Play Store maupun App Store, karena semua prakiraan cuaca bisa dengan mudah diakses dari aplikasi Info BMKG. Aplikasi ini memiliki fitur jalur mudik yang memberikan informasi cuaca untuk enam hari ke depan, yang diperbarui setiap tiga jam di setiap kecamatan,” jelasnya.
Sehingga, lanjut dia, para pemudik bisa menyusun perencanaan perjalanan untuk menghindari potensi cuaca ekstrem.
“Cuacanya enam hari lagi seperti apa? Kalau hujan mulai jam berapa? Siang atau sore atau pagi atau dini hari? Sehingga kita bisa milih, oh saya kalau milih jalur ini harus sudah lewat ke situ sebelum jam tiga,” contohnya.
Selain itu, para pemudik juga bisa memperhitungkan risiko terjadinya bencana seperti longsor, maupun potensi bencana lainnya akibat cuaca ekstrem.
“Kalau hujan lebat itu perlu hati-hati, karena bisa jadi ada jalur jalan yang rawan longsor. Jadi kita harus bisa memperhitungkan risikonya apa dan memutuskan yang aman lewat mana,” ucapnya.
Dalam kondisi cuaca ekstrem ini, Kepala BMKG juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan selama mudik, dan berhati-hati jika terpaksa melakukan perjalanan di tengah hujan.
“Karena cuaca itu, ya ada kaitannya dengan kesehatan juga. Kalau panas, ya ini kayak gini, tapi tiba-tiba nanti hujan lebat. Itu kan untuk tubuh kita kan juga adaptasinya nggak mudah,” ujar Dwikorita.
Sementara terkait langkah mitigasi, BMKG juga telah berkoordinasi dengan Korlantas terkait jalur-jalur rawan longsor dan banjir, sehingga jika terjadi hujan lebat di area tersebut, pihak berwenang bisa mengambil langkah cepat untuk menutup jalur.
“Kami koordinasi dengan Korlantas agar kalau BMKG memberikan peringatan di hujan lebat, mohon jalur-jalur rawan longsor itu sebaiknya ditutup dulu. Ya mungkin jadi kemacetan ya, tapi daripada lewat situ longsor, kena ikut longsor kan malah bahaya. Mendingan ya agak terlambat, karena itu sebaiknya ketahui dulu prakiraan cuaca sebelum berangkat,” tutup Dwikorita. (bil/ham)