Dalam rangka agenda kunjungan industri media, sebanyak 76 mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) datangi Suara Surabaya Center pada Senin (20/11/2023).
Kunjungan bertujuan kepada mahasiswa gabungan program studi yakni Ilmu Komunikasi dan Sastra Inggris mengenai perkembangan media dan konvergensinya. Mengingat selama ini mahasiswa hanya belajar di ruang kelas perkuliahan.
“Selama ini hanya sebatas di ruang kuliah aja, jadi untuk pemahaman dan wawasan terhadap media. Radio itu ternyata juga bertransformasi menjadi beberapa model yang baru dan berkembang, berkonvergensi media terutama di SS,“ ujar Yanus Purwansyah Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi Unriyo.
Dengan diadakannya kunjungan ini, Yanus ingin menunjukkan kepada mahasiswanya bahwa di era 5.0 radio masih bisa eksis dan bertahan.
“Memberikan insight lain bagi mahasiswa yang mereka itu juga generasi Z, mungkin tidak merubah mindset. Tapi ingin menunjukkan insight lain bahwa radio itu masih eksis loh. Terbukti dengan SS yang menurut saya pribadi salah satu radio terbesar,” jelasnya.
Oleh karena itu, dosen asal Lumajang berharap kedepannya Suara Surabaya dapat terus menjadi media Alternatif pilihan masyarakat yang problem solver dalam menyelesaikan masalah publik.
“Semoga tetap menjadi media solutif, Media alternatif. Karena dulu teman-teman itu bilang begini, daripada lapor politik, mending lapor SS,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kunjungan media yang dilakukan Universitas Respati Yogyakarta ke Suara Surabaya bukan kali pertama. Sebelumnya kampus ini juga pernah mengunjungi Suara Surabaya pada 2015 silam.
Sementara Mira Novanda mahasiswa semester tujuh Program Studi Sastra Inggris mengaku banyak pelajaran penting yang ia dapat, khususnya pengetahuan mengenai perkembangan media dengan belajar di Suara Surabaya.
“Banyak wawasan baru mengenai media khususnya radio. Kita bisa tahu media Suara Surabaya itu seperti apa, dan radio itu sebenarnya masih ada. Jadi bisa membangun ketertarikan untuk anak-anak muda,” ujar Mira, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Fajar Bagus Nurcahyo mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi mengaku banyak diperkenalkan dengan berbagai perkembangan media terutama Suara Surabaya. Sehingga banyak pengetahuan yang ia dapat di luar jam mata kuliah.
“Kita jadi tahu bagaimana sistem kerja yang nyata itu bagaimana sebagai penyiar, atau sebagai editor, atau sebagai pembuat naskah. SS ini tidak hanya segmentasinya yang berumur saja, tapi juga ada segmentasi buat anak muda, yang khusus anak mudanya,” ucap Fajar. (feb/saf/ipg)