Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggandeng Forum Diskusi Radio (FDR) membawa misi membuat industri radio kembali ke kejayaannya, layaknya era 90-an.
Hal tersebut disampaikan dua perwakilan FDR, Harliantara Presiden FDR dan Boni Prasetia Sekretaris Jenderal FDR, didampingi Reni Setianingrum Ketua Tim Jasa Layanan Radio Direktorat Penyiaran Kemkominfo saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Rabu (12/7/2023) malam.
“Kami ingin menghidupi teman-teman yang ada di industri radio sekaligus juga memberikan manfaat bagi para pendengar radio dan ke depannya juga, kalau radionya hidup di industrinya, lalu pendengarnya juga antusias, maka saya rasa radio bisa seperti tahun 90-an,” ujar Reni mewakili Kemenkominfo.
Untuk itu, FDR bersama dengan Kemenkominfo merencanakan berbagai kegiatan, termasuk workshop dan pelatihan yang digelar di salah satu Hotel Surabaya, Kamis (13/7/2023), untuk meningkatkan kapabilitas para praktisi radio di Jawa Timur.
“Kebetulan kami merasa Surabaya kota yang sangat besar dan familiar dengan perkembangan radio juga. Untuk itu, kami bukan hanya datang memberi workshop tapi juga saling belajar dari sesepuh-sesepuh radio yang ada di sini,” imbuh Reni.
Workshop tersebut, lanjutnya, tidak hanya seputar penyiaran/hal teknis radio saja. Tapi, membahas hal yang bersifat manajemen, leadership, dan digitalisasi, terutama pemaksimalan media sosial.
“Sekarang media konvensional seperti radio ada pesaing-pesaing seperti media sosial, kemudian new platform. Nah, kami ingin new platform ini bukan jadi pesaing tapi menjadi pendukung dari teman-teman radio dalam bersiaran. Makanya kami bikin pelatihan,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, alasan menggandeng FDR karena keterbatasan Kemkominfo untuk memberi materi terkait dunia radio.
“Kami mungkin jago di bidang regulasi atau teknologi. Tapi, kami nggak jago di aspek lapangannya atau aspek bisnisnya. Jadi, kami saling take and give,” pungkasnya.
Sebagai informasi, workshop Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Penyiaran Radio, selain digelar di Surabaya pada Kamis 13 Juli 2023, rencananya juga akan digelar di 8 titik lain tahun ini. Setelahnya, pada tahun 2024 akan digelar juga di Indonesia bagian timur.
Mengenai itu, Harliantara Presiden FDR mengaku sangat antusias menyambut kerja sama Kemenkominfo. Apalagi, dalam setiap workshop, seluruh pemateri yang dilibatkan adalah para praktisi dari dunia radio sendiri.
“Artinya, forum di sisi radio Indonesia sendiri adalah dari kita untuk kita oleh kita. Sehingga, pelatihan atau workshop ini pun yang pematerinya adalah senior-senior radio yang memberikan transfer ke ilmuannya ke generasi selanjutnya,” sebutnya.
Dia berharap ke depan workshop bisa terus dilakukan untuk menjangkau radio-radio yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Terlebih, FDR juga memiliki hampir 1.300 anggota yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua.
Walau seluruh anggota FDR dari Aceh hingga Papua hadir dalam acara ini, tetap saja jumlah anggota terbanyak berasal dari daerah Jawa lantaran radio-radio lebih banyak ada di Pulau Jawa.
“Industri ini tetap harus dibangun dengan kebersamaan. Jadi, kolaborasi sesama praktisi radio tetap harus dipertahankan,” tandasnya.
Sementara, Boni Prasetia Sekretaris Jenderal FDR bilang, selain workshop untuk membangun SDM, tentunya kolaborasi lain yang dibutuhkan adalah regulasi yang jelas.
“Tentu harapan kami, dari kawan-kawan Kemenkominfo juga regulasinya jangan sampai menghambat perkembangan di industrinya sendiri. Jadi, mari saling kolaborasi,” bebernya.(bil/rid)