Kurang lebih satu tahun sudah pandemi Covid-19 ini menjangkiti Tanah Air.
Heru Tjahjono Sekdaprov Jatim bercerita, awal mula virus dengan nama Sars Cov-2 ini terdeteksi di Tanah Air, tepatnya bulan Februari 2020, di mana seorang guru dansa di Depok Jawa Barat terkonfirmasi positif Covid-19 usai melakukan kontak dengan salah satu warga negara Jepang yang tinggal di Malaysia. Setelah itu, kasus-kasus positif Covid-19 terus ditemukan di Indonesia. Bahkan hingga hari ini, berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tercatat sebanyak 1.233.959 orang positif Covid-19.
Beragam langkah penanganan dilakukan oleh Pemerintah, mulai dari lingkup makro hingga mikro.
Heru Tjahjono mengatakan, apa yang diharapkan terjadi di masyarakat dalam mengatasi Pandemi ini salah satunya adalah perubahan perilaku.
“Perubahan perilaku ini yang menjadi point of interest Pemerintah untuk membangun masyarakat berubah perilakunya, tapi tidak berubah menjadi bukan masyarakat sosial,” kata Heru dalam Diskusi Gayeng di Ruang Redaksi bersama Dokter Joni Wahyuhadi Ketua Tim Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid
Dalam langkah penanganan, Pemerintah, kata Heru mendengar masukan dari berbagai pihak termasuk Suara Surabaya (SS) Media.
Menurutnya, laporan pendengar SS menjadi masukan data yang menjadi salah satu patokan Pemerintah dalam melangkah.
“Salah satunya, kita menggunakan influencer. Salah satunya SS untuk kita mencari input, dalam rangka dasar melakukan intervensi atau penetrasi terhadap case by case,” terangnya.
Dokter Joni juga turut menyampaikan, kemampuan suatu negara dalam menanggulangi Pandemi sangat bervariasi.
Ia mencontohkan, Vietnam dan Kamboja, negara yang lebih kecil dari Indonesia baik dalam luas wilayah dan pendapatannya, namun berhasil dalam menekan laju pertumbuhan Covid-19. Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan sebagai zona hijau.
“Apa keyword-nya di sana? Kalau kita baca itu pra hospital effort. Jadi upaya sebelum di rumah sakit yaitu pencegahan, jangan sampai tertular dengan menegakkan protokol kesehatan,” kata Dokter Joni.
Dalam kesempatan tersebut, tim Redaksi juga memberikan masukan kepada tim Satgas Covid-19 yang diwakili oleh Eddy Prastyo Manager Produksi. Ia menyampaikan beberapa catatan di antaranya analisis dampak komunikasi, respon audiens yang jenuh atas pemberitaan Covid-19, vaksinasi dan kebangkitan ekonomi yang dilakukan Suara Surabaya Media dengan cara menstimulus UKM yang melalui program Indonesia Bangkit dan Keluarga Bangkit.
Eddy pun berharap agar diskusi serupa dapat terus dihidupkan antara Pemerintah dengan media agar informasi dari Pemerintah dapat diketahui oleh Publik secara efektif.(dfn/lim)