Untuk memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI, kru Suara Surabaya Media melakukan beberapa rangkaian kegiatan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari siaran relay upacara HUT Kemerdekaan RI dari Istana Merdeka, Jakarta, sampai memberikan penghormatan dengan sikap sempurna selama pengibaran Bendera Merah Putih dari dalam studio.
Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat Kru SS Media untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI. Sejak Senin (17/8/2020) pagi, suasana itu sudah terasa di studio Radio Suara Surabaya. Pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan RI menghiasi studio dengan Bendera Merah Putih di meja siar. Pun juga seluruh kru yang memakai baju berwarna putih dan masker berwarna merah putih.
Tidak seperti tahun sebelumnya, puncak peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI di seluruh Indonesia kali ini diselenggarakan dengan pembatasan jumlah peserta. Pasukan pengibar Bendera Merah Putih juga dibatasi hanya sebatas petugas pengibar bendera. Sehingga upacara kemerdekaan lebih memanfaatkan video conference atau secara virtual.
Meski begitu, pembatasan tidak menurunkan semangat para kru Suara Surabaya untuk ikut memperingati HUT Kemerdekaan RI kali ini. Agar upacara yang dilaksanakan di Jakarta dapat lebih banyak menjangkau pendengar, Radio Suara Surabaya juga melakukan relay siaran langsung dari Istana Merdeka. Relay upacara HUT Kemerdekaan RI disiarkan agar pendengar Radio SS di Surabaya ikut memantau jalannya pelaksanaan upacara.
Tidak hanya disiarkan lewat radio, upacara juga disiarkan langsung di aplikasi Suara Surabaya dan website suarasurabaya.net.
“Jadi apa yang ada di Istana Negara dalam puncak peringatan 17 Agustus itu nggak cuma bisa dipantau oleh penyiar tapi juga kita siarkan live dan audience bisa memantau di app atau website kita,” kata Eddy Prastyo Manajer Produksi Suara Surabaya Media, Senin pagi.
Para kru yang di ruang siaran maupun di gatekeeper, melakukan sikap sempurna selama beberapa menit sambil ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya saat bendera dikibarkan.
Hal ini sesuai dengan imbauan pemerintah agar masyarakat menghentikan seluruh kegiatan sekitar pukul 10.17 WIB untuk melakukan hening cipta selama beberapa menit sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan perjuangan yang telah gugur.
“Pada jam 10.17 ternyata pada saat yang sama di Istana Merdeka pas dengan pengibaran bendera, jadi kita ikuti saja. Jadi hening, dan itu kita tampilkan di radio dan relay dengan Istana Merdeka,” tambah Eddy.
Hening cipta dan momen penghormatan oleh kru Radio Suara Surabaya ini juga disiarkan secara live di Facebook e100 maupun IG TV @suarasurabayamedia. Live tersebut dipandu langsung oleh Restu Indah penyiar Radio Suara Surabaya sebagai host, dan beberapa tim.
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret lalu hingga sekarang cukup berdampak bagi semua elemen masyarakat, terutama sektor ekonomi. Banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan dan beberapa usaha gulung tikar karena perusahaan tempat mereka bekerja tidak mampu membayar gaji dan biaya operasional perusahaan
Untuk itu pada perayaan kemerdekaan kali ini, Suara Surabaya menciptakan gerakan bernama “Keluarga Bangkit, Indonesia Maju”. Salah satu kegiatan tersebut adalah Family Hunt, yang mana tim Suara Surabaya akan memilih 5 keluarga yang telah berhasil bangkit dengan melakukan berbagai macam inovasi.
“Pandemi berpengaruh destruktif di ekonomi dan keluarga itu unit paling kecil sebagai benteng pertahanan ekonomi. Kita melihat dengan keluarga, kita bisa untuk mengatasi problem Covid-19 terutama problem ekonomi yang diakibatkan,” kata Eddy.
Dengan adanya gerakan ini, diharapkan Suara Surabaya dapat berkontribusi dalam memunculkan tokoh-tokoh inspiratif berdasarkan sisi militansi untuk bangkit, kreatifitas dan upaya yang dilakukan untuk bangkit di masa pandemi.
Lebih dari 50 peserta telah mengirimkan portofolio dan cerita mereka tentang bangkit di era pandemi. Namun, tim Suara Surabaya hanya memilih lima pemenang yang produknya akan difasilitasi untuk mendapatkan promosi lebih besar di SS Media.
“Mereka yang terpilih akan kita promosikan, bukan hanya pemberitaan, tapi kita akan memasukkan produk itu sebagai jaringan di 100mart dan akan kita promosikan selama satu bulan ke depan,” imbuh Eddy.
Pengumuman kelima pemenang Family Hunt di antaranya Hosea Benny (Teh Daun Kelor), Wendy Dian Permadi (Gudeg Kendil), Ari Setia Rahayu (Piapie Kediri), Irwan Cahyono (Peralatan Kematian) dan Mulik Soesilowati (Rengginang).
Daftar pemenang Family Hunt dapat dilihat langsung di Instagram @suarasurabayamedia atau facebook e100.(tin/ipg)