Memantau Surabaya Lewat Suara Surabaya

Lewat media membuat kita lebih akrab dengan dunia. Seperti itulah kira-kira gambaran bagaimana Radio Suara Surabaya selalu mengabarkan berita dan informasi terkini tentang Surabaya setiap harinya.

Seperti yang dilakukan Seduluran Homeschooling Surabaya saat kunjungan ke Radio Suara Surabaya (SS), Sabtu (7/4/2018). Kelompok yang mendukung keluarga homeschooling mandiri di Surabaya dan sekitarnya ini melakukan kunjungan ke Radio SS dan She Radio untuk melihat bagaimana sebuah radio bekerja dan menyiarkan informasi.

“Untuk belajar aja, mengenalkan anak-anak yang notabene tidak dibantu sekolahan, untuk mengenal lebih jauh seperti apa sih radio itu kok mengudara dan menyiarkan informasi,” ujar Dwi, salah satu pengelola Seduluran Homeschooling Surabaya.

Dwi juga menuturkan, alasannya memilih Radio SS karena di Suara Surabaya banyak informasi dan berita tentang Surabaya. Menurutnya hal itu sangat diperlukan oleh anak-anak tentang pentingnya memahami kondisi dan situasi tempat mereka tinggal, yakni Surabaya.

“Kenapa SS karena radio yang cukup banyak pendengarnya, banyak informasi yang disampaikan tentang surabaya, jadi anak-anak biar tahu lebih jauh tentang Surabaya termasuk ‘ada apa sih setiap harinya di Surabaya’, ada kemacetan, kecelakaan, atau apapun itu,” tambahnya.

Kunjungan anak-anak dari Seduluran Homeschooling Surabaya saat di She Radio, Sabtu (7/4/2018). Foto: Dedee She Radio

Sebanyak 40 anak melihat sistem kerja di bagian gate keeper dan ruang siaran. Anak-anak yang tergabung dalam Seduluran HS ini tampak menikmati penjelasan dari salah satu penyiar gate keeper tentang Radio Suara Surabaya. Tidak hanya itu, peserta juga mendatangi She Radio, radio yang kontennya lebih dikhususkan untuk perempuan dan keluarga. She Radio merupakan grup Suara Surabaya Media yang berada dalam satu komplek Kampung Media Jl. Wonokitri Besar 40 C Surabaya.

Salah satu orang tua siswa pun ikut mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kunjungan di Radio Suara Surabaya memberikan referensi kepada anak-anak tentang profesi dan keahlian di masing-masing bidang.

“Tujuannya baik, yakni untuk mengenal berbagai macam profesi , yang kedepannya ‘oh ada ya profesi penyiar, ada profesi gatekeeper dan untuk news’. Jadi mereka semakin tahu, apa aja yang diperlukan, ‘oh penyiar, suaraku harus enak, harus punya pengetahuan umum dasar’, jadi tahu kemampuan apa yang diperlukan oleh anak-anak nantinya,” kata Santi, salah satu orang tua murid homeschooling yang bertempat tinggal di Waru, Sidoarjo. (tna/ipg)