Dwi Yuli Handayani (Dwi), salah satu reporter muda yang dimiliki oleh Suara Surabaya akhirnya melepas masa lajangnya pada Sabtu (8/2/2013) di Dampit, Malang Selatan. Dwi berjodoh dengan Tamam Mubarok, reporter salah satu media cetak.
Dwi yang mengawali karir sebagai reporter Suara Surabaya sekitar tahun 2009, ini memiliki perangai yang riang, tak heran saat undangan disebar, 3 mobil rombongan Suara Surabaya berangkat ke Dampit untuk buwuh.
Perjalanan kurang lebih 4-5 jam kami tempuh dari Puncak Bukit Wonokitri untuk bisa bertandang ke kediaman Dwi. Sesampainya di sana, kami melihat senyum Dwi tersungging saat bersanding dengan Tamam di atas pelaminan. Dwi yang sehari-hari terbiasa cuek tanpa make up, siang itu terlihat ayu dan membuat pangling(beda) dengan balutan kebaya warna abu-abu. Warna yang senada dengan pakaian Tamam.
Setelah prosesi temu manten yang khas dengan dialog berbahasa jawa dan khidmatnya doa untuk mempelai, kami bergantian mengucapkan selamat untuk Dwi.
Dimulai dari Rombongan Ibu Endang Soetojo, Pemilik Radio Surabaya bergantian dengan rombongan Suara Surabaya lainnya.
Yang tidak boleh terlewatkan adalah sesi foto bersama. Kami mencoba beragam pose, mulai ala paduan suara dengan berjajar rapi di samping kiri-kanan hingga pose lucu menjahili mempelai.
Sesi foto ini berlangsung berulang kali, seolah kami tak ingin melewatkan satupun momen bahagia bersama Dwi dan Tamam.
Rasanya, waktu berlangsung cepat. Hingar tawa berubah menjadi haru saat kami harus berpamitan dengan Dwi dan Tamam.
Selamat menempuh Hidup Baru, Kawan. Semoga menjadi rumah tangga Sakinnah, Mawaddah, Warrahmah dan dikaruniai keturunan yang soleh dan solehah. (ras/fik)
Teks Foto :
– Foto bersama melepas masa lajang Dwi-Tamam.
Foto : Dok suarasurabaya.net