Pertemuan antara Pemkab Sidoarjo dengan Suara Surabaya Media di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Rabu (22/1/2014) berlangsung jauh dari ekspektasi Errol Jonathans Direktur Utama Suara Surabaya Media. Siang itu Suara Surabaya Media berbondong-bondong datang ke Sidoarjo dengan maksud silaturahmi, sekaligus nyaur utang, berkali-kali Saiful Ilah Bupati Sidoarjo mendatangi Suara Surabaya. Nah, inilah waktu dimana Suara Surabaya Media membalas kunjungan.
“Komunikasi di antara kita ini penting karena materi yang kami sampaikan sangat sering berkaitan dengan Sidoarjo. Di lain sisi, kami menganggap Sidoarjo sangat penting dalam konteks pembangunan Jawa Timur,” papar Errol.
Karena itu Suara Surabaya Media datang ke Pemkab Sidoarjo membawa hampir seluruh manager dan supervisornya. Pun dengan Pemkab Sidoarjo yang saat itu lengkap hadir para asisten dan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Perbincangan pun berlangsung gayeng, hingga tak terasa melebihi 3 jam.
Saiful Ilah Bupati Sidoarjo membuka ngobrol santai ini dengan menceritakan pengalamannya memimpin Sidoarjo yang seringkali bersentuhan dengan Suara Surabaya. “Saya selalu pantau SS di mobil. Di kantor atau di rumah kalau ada waktu mendengar radio, pasti saya dengarnya SS. Kenapa? Karena SS membantu kerja saya sebagai Bupati,” ujarnya.
Tak jarang juga, mantan Wakil Bupati Sidoarjo dua periode ini menangani langsung pengaduan masyarakat terkait layanan instansi yang dipimpinnya. Pengalaman ini ada pahit manisnya. Yang agak membuatnya terganggu, kalau laporan masyarakat tidak akurat.
“Pernah saya telusuri, di SS ada yang laporan terjadi banjir di suatu daerah. Saya datangi daerah itu. Ternyata nggak ada yang banjir. Langsung saya telpon SS untuk klarifikasi. Saya juga tanya, siapa yang melapor itu,” kata dia.
Bagi Saiful Ilah, ‘godaan-godaan’ pendengar dengan laporan-laporannya ini harus ditanggapi, lepas apakah laporan itu benar atau tidak.
Dalam perbincangan itu, para kru Suara Surabaya Media juga menyampaikan kritik dan saran untuk memperlancar komunikasi keduanya dengan target pelayanan publik bisa maksimal.
Seorang pejabat kepala bagian sempat juga bertutur agar SS benar-benar menjaga akurasi dan keberimbangan konten medianya. Ini karena SS secara tidak resmi sudah menjadi ‘parameter keberhasilan pembangunan’. “Ini nyata. Kami seringkali dikritik oleh anggota DPRD berdasarkan siaran Suara Surabaya,” ujar pejabat itu.
Perbincangan itu juga meneguhkan kerjasama antara SS dan Pemkab Sidoarjo dalam hal informasi publik dan pemberitaan. Saiful Ilah Bupati Sidoarjo berharap banyak pada Suara Surabaya. Dia bahkan mengusulkan agar nama akronim SS ditambahkan menjadi SSS yang artinya : Suara Surabaya-Sidoarjo….(edy)
Teks Foto :
1. Saiful Ilah Bupati Sidoarjo menyendokkan tumpeng untuk diserahkan pada Errol Jonathans Dirut Utama SS Media (tengah) yang didampingi Iman Dwi Hartanto Manager Pemberitaan.
2. Saiful Ilah Bupati Sidoarjo bersama kru Suara Surabaya Media.
Foto : Eddy suarasurabaya.net