Senin, 25 November 2024

Kenjeran Diharapkan Menjadi Kawasan Wisata Terlengkap di Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Masyarakat menikmati sore di depan Patung Suro dan Boyo terbesar di Taman Suroboyo, Kenjeran, Surabaya, Selasa (2/7/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Apa yang dicari wisatawan saat mengunjungi destinasi tertentu? Orang mungkin mencari pemandangan alam yang indah, suasana tenang untuk menyegarkan pikiran, ada juga yang mencari hingar bingar suasana di tengah banyak orang dengan berbagai piiihan wahana permainan.

Belakangan, tidak sedikit yang merasa cukup asalkan destinasi itu memberikan pengalaman instagramable untuk menghiasi laman media sosial masing-masing. Banyak alasan untuk mengunjungi sebuah destinasi wisata, apalagi bila destinasi itu menawarkan semua yang diinginkan wisatawan.

Kawasan Kenjeran, Surabaya, tak pernah sepi dari orang. Kawasan yang berada di Kecamatan Bulak, Surabaya ini ke depan memang dirancang sebagai kawasan destinasi wisata yang menawarkan semua yang diinginkan oleh wisatawan.

“Ke depan, Kawasan Kenjeran memang diharapkan menjadi destinasi besar yang dikelola Pemkot Surabaya,” kata Antiek Sugiharti Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surabaya kepada suarasurabaya.net, Selasa (2/7/2019).


Anak-anak menikmati wahana Wave Swinger di Atlantis Land, Kenjeran Park, Surabaya, Selasa (2/7/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Sudah semakin banyak objek wisata yang menarik minat wisatawan lokal, wisatawan dari daerah lain, maupun wisatawan mancanegara di kawasan pantai Surabaya itu. Yang ditawarkan pun cukup lengkap, dari wisata alam pantai, taman yang asri dan rindang, beragam kuliner khas hasil olahan laut, serta wahana permainan.

“Mulai dari Jembatan Suroboyo, Sentra Ikan Bulak, Taman Suroboyo dengan patung Suro dan Boyo terbesar, Taman Hiburan Pantai kenjeran, lalu nanti ada cable car (kereta gantung,red) yang diharapkan menjadi daya tarik kuat untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Surabaya,” ujarnya.

Selain semua objek wisata yang dikelola pemerintah, Kawasan Pantai Kenjeran ini juga memiliki destinasi wisata yang dikelola swasta, yang menawarkan wahana permainan cukup lengkap. Pemkot Surabaya, kata Antiek, terus membangun komunikasi dan sinergi dengan dengan semua pengelola objek wisata.

“Ada Atlantis Land yang memang menjadi destinasi baru di kawasan itu, juga destinasi lain yang dikelola oleh masyarakat seperti Kampung Nelayan. Kami (Pemkot Surabaya) selalu membangun komunikasi dengan semua pengelola objek wisata, terutama untuk terus bersama-sama mempromosikan apa yang ada di kawasan ini kepada wisatawan,” katanya.

Destinasi di Kawasan Kenjeran ini menjadi salah satu daya ungkit kunjungan wisatawan ke Surabaya. Tren kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun terus meningkat. Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surabaya, pada 2017 lalu jumlah kunjungan wisatawan mencapai 18 juta orang. Jumlah itu meningkat pada 2018 menjadi 21 juta orang, dan pada awal 2019 lalu jumlahnya sudah mencapai 25 juta orang.

“Peningkatan empat juta wisatawan dalam setahun ini sudah cukup membuktikan, destinasi wisata di Surabaya ini memang semakin dilirik wisatawan lokal, dari luar daerah, bahkan dari luar negeri. Kami berharap ke depan kunjungan wisatawan ke Surabaya semakin meningkat demi medukung target kunjungan wisatawan oleh Pemerintah Pusat,” katanya.

Bambang Supriadi Ketua Forkom Surabaya mengatakan, destinasi wisata di Kota Pahlawan memang terus berkembang. Cukup banyak destinasi baru yang berkontribusi besar menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara ke Surabaya.

“Seperti Ekowisata Mangrove Wonorejo, Atlantis Land Kenjeran Park, serta wisata kampung seperti Kampung Maspati, dan lainnya. Destinasi-destinasi baru di Kota Pahlawan ini memang cukup menarik minat wisatawan untuk datang ke Surabaya,” katanya.

Forkom Surabaya saat ini terus berupaya menciptakan peluang-peluang agar wisatawan, terutama wisatawan mancanegara, agar lebih krasan (betah) menghabiskan waktu di Surabaya, mengunjungi berbagai destinasi yang ada.

Pascaperistiwa bom bunuh diri yang terjadi Mei 2018 silam, Bambang mengakui, kondisi pariwisata di Surabaya sempat mengalami kelesuan. Namun, saat ini, kondisi itu sudah kembali pulih. Apalagi, belakangan ini sudah ada sejumlah kapal pesiar yang secara rutin sandar di Pelabuhan Tanjung Perak.

“Memang Surabaya ini menjadi kota transit, ya. Karena yang terkenal di Jawa Timur, kan, masih Bromo. Tapi kami terus berupaya agar orang mau menginap lebih lama di Surabaya. Belakangan ini juga cukup banyak backpacker yang sudah mau mengunjungi Surabaya sebelum ke Bromo atau Semeru. Saya kira Kawasan Kenjeran ke depan akan menjadi daya tarik yang cukup besar untuk menarik minat wisatawan ke Surabaya,” katanya.

Di tengah kawasan wisata yang akan menjadi lokasi wisata terlengkap di Surabaya itulah, Suara Surabaya Media akan menggelar Jazz Traffic Festival (JTF) 2019 dengan nuansa yang benar-benar segar. Tahun ini penonton tidak hanya diajak menikmati musik dari artis-artis favorit, tapi juga merasakan kegembiraan tanpa batas di kawasan wisata Surabaya.

Digelar di Atlantis Land, Kenjeran Park, Surabaya, pada 14-15 September 2019 mendatang, Jazz Traffic Festival mengajak penikmat musik untuk merasakan konsep Unlimited Fun dalam sebuah pertunjukan musik. Penonton akan diajak bermain, bernyanyi, menikmati makanan yang enak-enak, sekaligus berdansa bersama (Play, Sing, Eat, Dance).

Suara Surabaya Media mengolaborasikan dua konsep acara pada perhelatan kali ini. Penonton akan merasakan euforia Jazz Traffic Festival (JTF) yang lebih menggelegar dari tahun sebelumnya, sekaligus menikmati nuansa Surabaya Urban Culture Festival (SUCF) yang sangat intim dalam satu momen tak terlupakan.

Begitu masuk Kenjeran Park, penonton akan disambut berbagai sajian kuliner dan atraksi urban culture. Bahkan, dalam gelaran Jazz Traffic Festival kesembilan ini, penonton bisa menonton pertunjukan musik sambil naik komidi putar. Menariknya, selama berlangsungnya JTF, semua wahana di Atlantis Land akan dibuka untuk penonton.(den/iss/ipg)

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs