Meskipun tampil dengan busana sarung ala Bali, penampilan penyanyi Tulus di event Java Jazz Festival hari pertama (3 Maret 2017), bukannya untuk menampilkan lagu-lagu atau komposisi etnik Bali.
Tulus menyatakan tidak menjadi orang besar meskipun posturnya tinggi besar. Tulus yang menjadi penyanyi pembuka tampil sempurna, menyapa ribuan penggemarnya yang bisa ditebak rata-rata perempuan belasan tahun atau paling banter mereka yang baru masuk perguruan tinggi. Apalagi ia juga menampilkan lagu-lagu barunya yang diambil dari album Monokrom.
Tulus mengaku di Java Jazz Festival kali ini, adalah kesempatan pertama ia menampilkan lagu-lagu barunya, yang sengaja disiapkan dengan matang. Meskipun lagu baru dan belum sempat dihafal penggemarnya, tetapi Tulus tetaplah Tulus yang memiliki magnet kuat dimata pecintanya.
Penyanyi yang sukses dengan dua album sebelumnya itu, dengan berani juga membawakan lagu keroncong yang katanya didedikasikan untuk musisi-musisi ternama tanah air yang berjasa mengembangkan musik di negeri ini.
Yang menarik ketika Tulus secara tiba-tiba berduet dengan penyanyi keroncong Sundari Sukotjo. Mereka berduet menyanyikan lagu “Di Bawah Sinar Bulan Purnama dan Teman Hidup”.
Di hari kedua event Java Jazz Festival 2017 (4 Maret) Tulus juga tampil tapi dengan formasi band pengiring berbeda. Tulus tampil bersama Armand Maulana, Glenn Fredly, dan Yura Yunita, dengan iringan Yamaha Band Project. (isa/dwi)